Artikel ini ditulis oleh Tulus Sugiharto, Pemerhati Sosial Politik.
Salah satu keberhasilan Liga Inggris menarik perhatian para penggemarnya di Asia adalah dengan jam tayangnya yang memanjakan penonton. Lihat saja, 1 April lalu, big match Manchester City Vs Liverpool ditayangkan pukul 18.30. Jam ini memang memanjakan penonton Asia yang mungkin lebih cepat atau lambat sekitar satu atau dua jam jadi jadwal pertandingan.
Indonesia memang menjadi salah satu pasar penonton bola, sebab berdasarkan hasil survei Ipsos, Indonesia menjadi negara dengan penggemar sepak bola terbanyak di dunia pada September 2022. Tercatat, persentase penggemar sepak bola di Indonesia mencapai 69 persen.
Dalam catatan bung Reva Deddy Utama, jurnalis senior TV One, pun mengungkapkan pertandingan sepakbola menjadi program primadona yang bisa mendongkrak share dan rating sebuah program. Pada 2022 hingga hari ini, dari 10 besar program TV peraih rating tertinggi, sembilan menayangkan program sepakbola nasional. Satu-satunya program yang bisa menandingi hanya sinetron “Ikatan Cinta” yang menempati urutan enam.
Emtek group yang memiliki media TV SCTV, Indosiar dan kini Moji untuk khusus olahraga kini menjadikan sepakbola sebagai salah satu konten utama, selain sinetron dan musik dangdut. SCTV dan Vidio.com mengambil Liga Inggris, Indosiar mengambil Liga Indonesia, dan Moji selain bola juga mengambil liga Voli dan basket.
Ini menarik, melihat antusias fans sepakbola di Indonesia, jangankan menonton tim nasional, U 23 atau U 20, bahkan untuk pertandingan usia dibawah 16 atau U16 pun, penontonnya luar biasa. Biasanya pertandingan untuk U16 di Eropa misalnya, penontonya sedikit, mungkin yang menonton adalah keluarga, teman- teman sebaya, para talent scout atau agency pemain dan tidak melibatkan banyak penonton hingga ribuan.
Tapi lihat data ini, CNN Indonesia menyebutkan jumlah penonton tertinggi Piala AFF U16 secara keseluruhan terjadi pada 2018. Dalam laga final Piala AFF U16 2022 antara Indonesia vs Thailand di Stadion Delta Sidoarjo, dihadiri 26.698 penonton. Di tahun 2022, laga final Piala AFF U16 antara Indonesia vs Vietnam diperkirakan terjual lebih dari 16 ribu tiket atau setengah dari kapasitas di stadion Stadion Maguwoharjo di Sleman DIY.
Malam itu, saya tahu Bung RR memang termenung dengan perkembangan gagalnya Piala Dunia U19 berlangsung di Indonesia.
Tapi terlepas dari hal itu, Bung RR memang memperhatikan tim sepakbola? Bahkan pemilik sekaligus pelatih kepala sebuah tim bola, namanya People United. Tim bukan bermain di liga Indonesia atau di liga dunia manapun. Kata bung RR, ada pertandingan seru antara Oligarchy United melawan People United.
Klub Oligarchy United, yang menguasai eksekutif, legislatif, dan yudikatif hanya untuk kepentingan dan keuntungan segelintir orang. Lawannya adalah People United. People United. Klub ini berisi rakyat yang bersatu dalam segala macam profesi dan golongan.
Dalam bermain “bola“ tentu perlu strategi, sebagai “head coach“ Bung RR ternyata “akan memilih pemain“ yang memiliki 4G, God Willing, Gesit Otak, Gesit Tangan bukan cuma pintar dan Gesit Gaul. Permainan bola memang membutuhkan kegesitan dilapangan, baik kaki kepala (dan tangan) bagi kiper, serta butuh intelektual yang cukup. Seorang pemain bola yang berlari cepat, menguasai bola harus berpikir cepat apa yang harus dilakukannya, membawa bola, mengoper atau memberikan umpan lambung bagi kawannya. Dalam dunia nyata 4G dan ‘out of the box’ akan membawa Indonesia keluar dari tantangan menjadi peluang dan memperoleh kemenangan.
Kemenangan akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bukan hanya pada pada pemainnya tapi pada penonton atau masyarakat Indonesia. Bung RR akan bikin People United, menjadi juara.
[***]