KedaiPena.Com – Sekretaris Umum PP Muhamadiyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno merupakan seseorang yang sangat anti pada kejumudan (kemandekan) dalam berfikir. Hal itu bahkan terjadi dalam pemahamannya soal agama Islam.
“Bagi Soekarno, Islam sebagai agama telah selesai, tapi pemahaman kepada Islam belum selesai. Dan yang dimaksud Soekarno adalah bagaimana pemahaman kita kepada agama itu harus di-‘refresh’,” papar dia dalam diskusi bertema ‘Ngaji Bareng Bung Karno’ di Megawati Institute, Jakarta, Senin (12/6).
Bagi Soekarno, kata dia lagi, pemikiran Islam yang maju adalah kecintaan agama Islam yang diyakininya. Soekarno tidak memiliki teori yang kaitannya dengan agama Islam. Tapi, tanpa diduga dia pernah memunculkan itu kepada anak angkatnya Ratna Djuami.
“Ketika panci milik Ratna dijilat oleh anjing. Soekarno bilang cuci dengan sabun. Namun, Ratna mengatakan bahwa jaman nabi gunakan tanah,” cerita Abdul Muti
“Tapi Soekarno kembali katakan saat jaman nabi tidak ada sabun dan akhirnya Ratna mencuci itu dengan sabun. Yang dimana dalil itu diakui oleh peneliti dari Mesir pada tahun 2012,” sambung dia.
Dengan demikian, lanjut dia, modal spiritual tapi kita tidak boleh terpaku pada pemahaman lama merasa bahwa soal agama itu sudsh selesai.
“Sebab, sekali pun Bung Karno katakan Islam sudah selesai. Tapi cara kita memahami agama harus diteruskan. Makanya Bung Karno itu lebih-lebih dari Muhamadiyah,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh