KedaiPena.Com – Pengelolaan BUMN saat ini tidak dilakukan dengan cara tepat. Makanya, banyak BUMN bermasalah, seperti yang terjadi maskapai plat merah Garuda Indonesia.
“BUMN itu selalu, overprice, kemahalan. Sebetulnya kalau kita lakukan control cross, Garuda pasti bisa nguntungin. Memang pada tahun 2017 ticket price terlalu rendah, tapi hari ini tiket naik 100 persen, tapi operasional cost (biaya) harus di rem,” kata ekonom senior Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Sabtu (4/5/2019).
Ia pun mengungkapkan menyelamatkan BUMN bukan hal yang mustahil. Pada saat menjabat sebagai Presiden Komisaris Semen Gresik, ia mampu melakukan peningkatan yang sangat signifikan terhadap perusahaan tersebut.
“Waktu saya preskom Semen Gresik, saya minta supaya cross dikurangai 8 dolar AS per-ton. Awalnya katanya tidak bisa, tapi akhirnya kita kasih penjelaskan dan bisa. Ini kenapa bisa terjadi, karena supllier BUMN itu KKN, jadi ganti aja yang baru, dan kita berhasil. Sehingga dalam waktu dua tahun keuntungan kita naikkan, dari Rp800 miliar ke Rp3,2 triliun, empat kalinya, hanya karena kita tekan cost,” ungkapnya.
Selain Semen Gresik, Rizal juga menjelaskan, bagaimana ia bisa membuat salah satu bank ternama, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) mendapat keuntungan berlipat.
“Sama dengan BNI, kita tekan cost, tapi credit kita diatas rata-rata, saya lakukan revaluasi aset, sehingga kredit kita dua kali dari rata-rata nasional. Waktu itu keuntungan BNI 87 % termasuk paling tinggi dari seluruh bank nasional,” eks penasehat ekonomi PBB ini melanjutkan.
“BUMN kita ini banyak masalah karena tidak mampu menekan cost, menterinya gak lakukan apa -apa malah nambahin cost, cost politik dan lainnya. Esensinya kalau cost ditekan BUMN bisa competitif,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Hafidh