KedaiPena.Com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Kedeputian Hubungan Antar Lembaga, Sosiliasi, Komunikasi, dan Jaringan menyelenggarakan Dialog Jejaring Pancamandala: Membangun Sinergitas Membumikan Pancasila, Selasa (17/11/2020).
Hadir sebagai pembicara Anggota Komisi II DPR RI, Sukamto menjelaskan bahwa terkait pembumian Pancasila diperlukan kesadaran seluruh elemen masyarakat.
“Diperlukan keikhlasan seluruh komponen bangsa untuk menerima dan merealisasikan Pancasila dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta, tidak perlu dimunculkan keyakinan mengganti Pancasila dengan ideologi lain,”ujarnya.
Sukamto menenkankan, harus memahami dan menghayati Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara komprehensif. Ini wajib untuk semua pihak mulai dari rakyat hingga seluruh aparatur negara.
“Mengoperasionalkan seluruh sistem nilai Pancasila dalam segala level kehidupan sosial masyarakat. Baik pada sistem nilai maupun sistem dalam kelembagaan negara,” jelas Sukamto.
Hal lain disampaikan oleh Rektor Universitas Sanata Dharma, Eka Priyatna. Menurutnya untuk merangkaul generasi mudah dalam membumikan Pancasila adalah dengan hal yang konkret khususnya dalam lintas identitas.
“Dalam pendidikan kaum muda adalah pengalaman konkret hidup bersama terkait lintas identitas,” jelasnya.
Selanjutnya, Direktur Kebangsaan Kemendagri yang diwakilikan oleh Eka Endamia Surbakti menjelaskan bahwa tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam membumikan Pancasila yaitu Konsisten, terkonsep, dab dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
“3 hal ini semua tidak bisa hanya dilakukan oleh beberapa pihak saja tetapi oleh dukungan seluruh elemen masyarakat,” jelas Eka.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol DI Yogyakarta Dewo Isnu Broto mengatakan bahwa Pemprov DI Yogyakarta mengucapkan terima kasih kepada BPIP yang menyelenggarakan acara dialog Jejaring Pancamandala di Yogyakarta. Dirinya berharap, dari kegiatan ini akan dirumuskin sistem yang jelas, komprehensif, dan berkelanjutan dalam pedoman dan teknis terkait penanaman nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.
“Pancasila sebagai dasar negara maupun pandangan hidup harus diletakkan kembali pada tempat sebenarnya. Nilai-nilai Pancasila harus diingatkan kembali dengan nilai-nilai budaya, dengan Tuhan maupun dengan sesama ciptaan Tuhan,” ujarnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo dan Lia Kian juga ikut menanggapi terkait program Pancamandala ini. Benny menekankan bahwa Pancamandala ini perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyatakat, akademisi, dan media.
Benny menambahkan Lima elemen ini menjadi jejaring yang saling bahu membahu dalam membumikan Pancasila.
“Contoh Kebijakan publik dari pemerintah dapam kebijakan publik, media membantu membumikan pancasila di ruang publik dan semuanya mempunyai peran yang saling menguatkan dalam membumikan Pancasila,” jelas Benny.
Benny menegaskan membumikan Pancasila ini dengan tindakan bukan selogan.
Hal senada disampaikan oleh Lia Kian. Menurutnya media saat ini harus membantu dalam menyebarkan konten positif. Selain itu, Kepala daerah disetiap wilayah harus membuat kebijakan untuk merealisasikan Pancamandala.
“Media saat ini harus membantu dalam membumikan Pancasila, menyebarkan konten positif diruang Publik,” jelasnya.
Plt. Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prof Adji Samekto mengatakan, pembentukan Pancamandala adalah untuk mengefektifkan penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Pembentukan jejaring Pancamandala ini menjadi wadah untuk pembumian Pancasila yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media.
“Ini adalah stakeholder yang penting bagi BPIP sebagai mita untuk membudayakan Pancasila yang tujuan akhirnya adalah pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara utuh,” kata Adji.
Laporan: Muhammad Hafidh