KedaiPena.Com – Keberhasilan Dinas Pertanian Provinsi Banten yang telah mengalami surplus beras mencapai 166 juta ton gabah kering pada tahun 2020 mendapatkan apresiasi.
Meskipun Provinsi Banten berada di posisi ke 12 se-Indonesia, namun mampu masuk dalam 10 besar terkait surplus beras.
“Ini apresiasi kepada dinas pertanian Provinsi Banten 2020 surplus beras mencapai 166 juta ton gabah kering,” ucap Ketua Lembaga Kajian Damar Leuit Banten Sukandar, ditulis Jumat (10/9/2021).
Ia menyampaikan, terkait nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Banten pada bulan Januari sampai Februari tahun 2021 mengalami peningkatan. Namun setelah itu NTP mengalami penurunan yang drastis.
“Tapi Maret-Agustus kita turun drastis NTP ini, apa yang menjadi persoalan itu maka mari kita pecahnya persoalan tersebut. Buat apa surplus tinggi tapi kesejahteraan petani menurun,” tambahnya.
Ia pun berharap, agar kedepan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agrobisnis Banten Mandiri dapat memiliki formula kedepannya untuk meningkatkan NTP.
“BUMD ini tidak berkoneksi dengan NTP bagaimana formula untuk kedepannya,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid membenarkan NTP di Provinsi Banten mengalami penurunan.
Sehingga untuk dapat meningkatkan kembali diperlukannya sinergitas dan kolaborasi para petani di Provinsi Banten.
“Provinsi Banten Tahun 2021 tertinggi di pulau Jawa, tapi kenapa habis bulan Maret terjun, sehingga harus berkolaborasi untuk mencapai, sejauh mana petani Banten berkolaborasi atau bagaimana, intinya bagaimana kolaborasi di publik, karena kita makhluk sosial” ujarnya.
Ia menyebutkan hasil dari sensus yang dilakukan, di Provinsi Banten lebih banyak para petani menjadi petani penggarap saja.
“Petani itu di hadapi dengan tidak ada kepastian dari sumber daya alam,” katanya.
Sedangkan, ujar Agus, untuk BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri, diharapkan dapat memiliki daya sentuh kepada para petani dengan melakukan pendekatan pasar.
“BUMD kita harap lahir itukan representasi dari pemerintah provinsi Banten, NTP di Banten ditunjang oleh padi,” jelasnya.
Agus menegaskan untuk dapat meningkatkan daya pasar, harus memiliki empat pilar dasar.
“Empat pilar harus, pertama berdaya saing tinggi, kedua berkerakyatan, ketiga harus ada dukungan pemerintah daerah, dan keempat harus berkelanjutan,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi