KedaiPena.Com – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak mempermasalahkan bila partainya berada di luar kekuasaan di periode pemerintahan Jokowi jilid dua.
Hal tersebut, kata Muzani, lantaran sejak awal berdiri hingga kini, partai berlambang garuda itu tidak pernah masuk dalam kekuasaan atau pemerintahan.
“Menjadi oposisi sudah kami alami selama 10 tahun, sehingga bagi kami (jadi oposisi) itu bukan persoalan,” ujar Muzani kepada wartawan, Selasa, (9/7/2019).
Meski demikian, Muzani menyebut, sejauh ini belum ada keputusan dari Ketua Umum Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.
Menurut dia, berdasar konstitusi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, Prabowo memiliki kewenangan sepenuhnya untuk mengambil kebijakan baik ke dalam ataupun ke luar.
“Di dalam menata partai secara internal, keluar artinya untuk berhubungan dan berkerjasama dengan siapapun. Beliau (Prabowo) memiliki kewenangan sebagai ketua dewan pembina,” ungkap dia.
Meski punya kewenangan penuh, kata Muzani, Prabowo dalam tradisinya selalu mengundang Dewan Pembina Partai Gerindra rapat.
Rapat tersebut untuk mendengar pandangan dan pikiran para elite Gerindra sebelum mengambil keputusan penting untuk partai.
“Dari situ kemudian beliau mengambil keputusan, tetapi sampai sekarang Pak Prabowo belum mengundang Dewan Pembina untuk mengambil, mendengarkan pandangan-pandangan mereka,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh