KedaiPena.Com – Sanggar Banyu Bening, Yogyakarta melaksanakan bukber (buka bersama) yang merupakan agenda tahunan rutin setiap bulan Ramadhan.
Hadir dalam acara tersebut Sri Wahyuningsih, S. Ag selalu founder Sekolah Air Hujan, Kamaludin selaku Kepala Sekolah Air Hujan, beberapa rekanan Sanggar Banyu Bening, Tim musik Sanggar Banyu Bening, seluruh pelatih dan tentu saja anggota sanggar beserta para pendamping/orangtuanya.
Tidak hanya sekedar bukber atau makan bersama, pelaksanaan bukber juga menjadi ajang silaturahmi. Dan yang terpenting menjadi sarana dalam penanaman karakter bagi semua anggota Sanggar Banyu Bening baik dari kelas Tari maupun kelas Basa Jawa.
Bukber juga dijadikan sarana mengevaluasi dan musyawarah “Kenduri Banyu Udan”, sebuah hajat yang digelar tiap tahun pada 9 September.
Kenduri ini bertujuan penyampaian kepada masyarakat agar mudah memahami, mengerti, bahwa budaya adalah warisan leluhur.
Untuk diketahui, informasi pelatihan tari di Sanggar Banyu Bening yang dibagi menjadi kelompok kelas bukan berdasarkan usia atau tingkatan dalam sekolah formal, tetapi berdasarkan seleksi skill juga dilengkapi dengan kemampuan anak dalam bekerjasama.
Dan di tahun 2024 ini ada 5 kelompok kelas yaitu kelas Abimanyu, Utari, Baladhewa 1, Baladhewa 2 dan kelas Srikandhi.
Sedangkan untuk kelas Basa Jawa, Sanggar Banyu Bening memiliki slogan #BasaJawAsik, yaitu belajar Basa Jawa dengan metode asik dan menyenangkan.
“Dengan materi unggah-ungguh dan pengenalan budaya Jawa sedari usia dini,” ujar Panti, Koordinator Sanggar Banyu Bening dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (26/3/2024).
Bukber yang dihadiri kurang lebih 50 orang, menjadikan bulan suci sebagai ‘charging energy’ positif untuk adik-adik sanggar yang berlatih. Menjadikan generasi yang tegas, disiplin, kreatif, mandiri dan berakhlakul karimah yang juga tidak meninggalkan tradisi, budayanya masing masing.
Laporan: Ricki Sismawan