KedaiPena.Com – DPP PDIP diharapkan dapat melakukan penyeleksian secara serius berdasarkan kapasitas dan kredibilitas yang berpihak rakyat kepada calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baik dari kalangan kader maupun tidak.
Hal tersebut disampaikan oleh Akademisi Universitas 17 Agustus (Untag) Jakarta, Fernando Ersento Mareden Sitorus saat menanggapi gejolak yang muncul dari internal kader DPC PDIP Tangsel agar DPP dapat mengusung kader di Pilwalkot 2020.
“Lakukan secara serius seleksi berdasarkan kapasitas dan kapabilitas yang berpihak pada rakyat, bukan hanya sekedar melihat isi tas,” ungkap Fernando kepada wartawan, Kamis, (11/6/2020).
Fernando mengakui, hampir semua partai politik ketika menghadapi pemilihan umum tingkat daerah pada beberapa Provinsi, Kabupaten, dan Kota diperhadapkan pada pilihan pragmatis.
“Seringkali keputusan hanya berdasarkan pada peluang dan uang. Kalau kader partai memiliki peluang dan uang akan mendapatkan dukungan partai namun kalau tidak memiliki peluang dan uang maka pilihan akan jatuh pada yang bukan kader partai,” tegas Fernando.
Fernando menjelaskan, bahwa uang lebih sering menjadi faktor pertimbangan utama oleh partai politik ketika akan menentukan calon yang didukung pada Pilkada.
“Seharusnya partai politik lebih mengutamakan pembentukan kader yang pantas dan patut didukung untuk bertarung pada pemilihan kepala daerah. Namun disatu sisi partai melihat situasi pemilihan saat ini dimana masyarakat menentukan pilihan bukan hanya melihat visi, misi dan program calon kepala daerah tetapi apa yang diberi calon kepala daerah,” tegas Fernando.
Fernando menambahkan, jika melihat adanya suara-suara kader PDIP di Tangsel yang menginginkan agar mengusung kader partai sebagai wajar.
Pasalnya, kata dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan kepada para peserta Kongres ke-V di Bali akan mengusung kader sendiri pada pemilihan kepala daerah.
“Namun kembali lagi, apakah ada kader yang mumpuni siap bertarung di Tangerang Selatan,” tandas Fernando.
Laporan: Sulistyawan