KedaiPena.Com- Pemerhati media Zaki Mubarok menilai, langkah DPD Golkar Banten untuk memajukan eks Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany maju menjadi calon gubernur Banten di Pilkada 2024 sangat cerdas.
Zaki menilai sosok yang punya insting politik brilian dibalik nama Airin itu adalah Ratu Tatu Chasanah yang sekarang menjabat Ketua DPD Golkar Provinsi Banten dan juga Bupati Serang.
“Tatu jeli melihat peluang Airin dan juga Andika Hazrumy,” ujar Zaki, Jumat,(4/11/2022).
Lulusan Komunikasi Islam UIN Jakarta itu mengatakan, sekilas publik akan dibuat bingung, kenapa Andika Hazrumy yang notabene mantan Wakil Gubernur Banten malah justru mundur menjadi calon Bupati Serang dan Airin yang mantan Walikota Tangsel justru dimajuin jadi Cagub Banten.
“Disitulah pintarnya Tatu, melihat peluang dan masa depan kekuasaan Golkar di Banten,” ujarnya.
Lanjut Zaki, Kabupaten Serang sebagai ceruk pemilih terbesar Golkar di Banten tidak boleh lepas.
Sementara selama ini vote gatter atau penarik pemilih Ratu Tatu sudah dua kali menjabat menjadi Bupati Serang. Artinya, selepas Tatu perlu orang tepat untuk memimpin Kabupaten Serang dan hitung-hitungannya, ya Andika Hazrumy.
“Sama seperti Tatu, Andika Hazrumy cukup mengakar di Serang, selain karena tempat tinggal, trahnya emang identik dengan Serang,” ujarnya.
Salah satu inisiator berdirinya Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan juga mantan Ketua JMSI Banten pertama itu, Ratu Tatu memajukan Airin tidak pakai perasaan, tapi pakai rasionalitas.
“Kalau pakai perasaan tentu yang akan dipilih ponakannya sendiri, Andika” ujarnya.
Kata Zaki, lagi-lagi Tatu melihat peluang Airin menang di Banten cukup merata. Selain karena elektabilitas dan popularitas Airin yang yang tersebar dan cukup tinggi, Airin juga dipandang cukup punya banyak modal sosial.
“Paras cantik, lembut, dianggap berhasil memimpin Tangsel, dan dekat dengan berbagai kalangan jadi modal sosial Airin.Bahkan sebelum ini, Airin sempat di tengteng Ketum Golkar untuk maju di DKI Jakarta dan juga masuk bursa menteri,” papar Zaki.
Menurut Zaki waktu jeda setahun setengah, pasca Wahidin dan Andika berakhir masa jabatannya, tidak ada lagi yang dianggap petahana.
“Nah pada fase ini Airin bisa disebut ampuh untuk meraup atau memupuk elektabilitasnya dibanding calon-calon lain, sekalipun itu dengan Wahidin Halim mantan gubernur,” ujarnya.
Kedepan mungkin yang agak sulit adalah mencari siapa sosok calon wakilnya yang akan saling melengkapi dan bukan cewek-cewek.
“Kita lihat saja apa lagi yang akan dilakukan Tatu dalam memilih calon pendamping Airin. Pakai perasaan atau pakai pikiran,” pungkas Zaki.
Laporan: Tim Kedai Pena