KedaiPena.Com – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, jika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Krstianto menunjukkan insecure dan sedang terpapar virus kengawuran.
Hal itu disampaikan Kamhar sapaanya merespon langkah Hasto yang membuka pendaftaran beasiswa untuk masyarakat secara luas. Beasiswa itu ditujuk sebagai andil kajian perbandingan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Hasto semakin menunjukkan dia insecure dan sedang terpapar virus kengawuran. Menawarkan pendekatan berbasis riset dan analisis untuk studi komparasi antara capaian pemerintahan SBY versus pemerintahan Jokowi agar lebih obyektif melalui beasiswa yang disiapkannya secara pribadi,” kata Kamhar, Senin, (25/10/2021).
Kamhar juga memandang, jika Hasto
senyatanya telah melakukan conflict of interest yang sejak dari niat sudah cacat. Bahkan, kata Kamhar, Hasto terlalu arogan dengan membuat pernyataan sok intelek yang justru melecehkan kewarasan publik.
“Ini mempertontonkan kedunguan yang nyata,” tegas Kamhar.
Terlebih lagi, lanjut Kamhar, Hasto juga mengalihkan topik dari polemik tentang pengambilan keputusan Presiden Jokowi dan presiden pendahulunya ke persoalan Pemilu 2009.
“Hasto gagal move-on untuk menerima kenyataan paslon yang diusung partainya kalah telak saat pilpres dalam satu putaran. Publik masih ingat kontestasi Pilpres 2009 diikuti 2 incumbent, selain Pak SBY juga ada Pak JK yang berpasangan dengan Pak Wiranto,” tandas Kamhar.
Laporan: Muhammad Lutfi