KedaiPena.Com – Budiman Amin Tanjung (BAT) dan Ahmad Zulfikar Sagala (Fik Sagala) akhirnya terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris IJTI Sumut masa bakti 2016 – 2019.
Keduanya terpilih usai digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Utara (Sumut) berlangsung sukses di Hotel Grand Sultan, jalan Darussalam Medan, Sabtu (12/11).
Proses pemilihan pengurus IJTI Sumut di ikuti sebanyak 150 orang dari 33 kabupaten dan kota di Sumut, termasuk dari kepulauan Nias. Berdasarkan verifikasi, sebanyak 117 orang dinyatakan memiliki hak suara.
Saat pemilihan ketua, maju 3 kandidat Ketua IJTI Sumut masing-masing Budiman Amin Tanjung alias (TRANS7), Ahmad Zulfikar Sagala (MNC Group) dan Surya Dharma (METRO TV). Surya Dharma akhirnya mengundurkan diri sebagai kandidat ketua sesaat sebelum pemilihan berlangsung.
Hasil perolehan suara sama kuat antara kedua kandidat. Dari 117 suara, kandidat BAT dan Fik Sagala masing-masing memperoleh 58 suara. Sedang 1 suara dinyatakan batal.
Sterring Commite sempat menunda proses pemilihan beberapa waktu, untuk menggelar pemungutan suara ulang. Namun atas semangat kebersamaan, hasil mufakat kedua kandidat dengan melibatkan sterring commite dan peserta Musda, BAT mendapat amanah sebagai Ketua dan Fik Sagala menduduki jabatan Sekretaris IJTI Sumut periode 2016 – 2019.
Usai terpilih, Ketua IJTI Sumut terpilih, BAT menyatakan akan memperkuat kekompakan Jurnalis Sumut dengan membentuk Koordinator Daerah (Korda) berdasarkan pengelempokan wilayah. Untuk sementara, IJTI Sumut telah memiliki 2 Korda yakni di Korda IJTI Asahan dan Korda IJTI Sibolga.
“Korda IJTI Asahan meliputi Batubara, Asahan dan Tanjung Balai. Sedang Korda Sibolga membawahi Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah. Kedepan, kita akan bentuk di sejumlah daerah lain, misalnya Korda Langkat, Karo, Labuhanbatu, Tabagsel dan Korda Nias,†sebut BAT.
Sementara Sekretaris Fik Sagala berharap IJTI Sumut tidak hanya menjadi organisasi yang membekali anggotanya dengan keahlian jurnalistik televisi, namun juga sebagai lembaga yang mampu mengadvokasi anggotanya jika terbentur dengan masalah hukum. Solusinya adalah membekali jurnalis televisi dengan pemahaman kode etik jurnalistik dan membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers.
“Tingkat kekerasan yang dialami jurnalis televisi di Sumut juga menjadi bagian dari perhatian. Kita berharap, IJTI dan sejumlah organisasi pers di Sumut bersinergi dalam membentuk LBH Pers,†sebut Fik.
Hadir dalam Musda tersebut Sekjen IJTI Pusat Jamalul Ihsan, Wasekjen IJTI Pusat Wahyu Priyogo dan Ketua Bidang Advokasi IJTI Pusat, Kadis Kominfo Sumut M. Fitriyus, Ketua PWI Sumut Hermansjah, Ketua AJI Sumut Agus Perdana, Ketua Divisi Bidang Kelembagaan Ramdeswati Pohan, mewakili Kapolrestabes Medan, perwakilan PMI Medan dan sejumlah undangan lainnya.
Laporan: Iam