KedaiPena.Com – Mantan Kepala Staf TNI AD Tyasno Sudarto mengingatkan Trisakti yang dicetuskan Presiden Soekarno menyangkut tiga hal. Pertama adalah berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Kebudayaan disebut terakhir, karena menjadi pertahanan terakhir. Kata dia, yang diserang terhebat mungkin ekonomi atau politik. Tapi jika yang diserang kebudayaan, lalu kalah menegakkan kepribadian kita, hilanglah bangsa Indonesia.
Demikian dikatakan KSAD di era Presiden Abdurrahman Wahid itu dalam Renungan Budaya dalam rangka memeringati Hari Pendidikan dan Kebangkitan Nasional di Balai Budaya Jakarta, belum lama ini.
Ia kemudian mengingatkan pernyataan Ki Hajar tentang masa depan bangsa. Bahwa pada yang akan datang, rakyat kita berada dalam kebingungan. Kita melihat yang indah-indah milik bangsa asing dan kita acapkali merusak sendiri kedamaian hidup kita.
“Bangsa ini sedang menghdapai problematik tentang kerakyatan, kebangsaan, dan kemasyarakatan yang sangat berat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewantara Center Syahnagra Ismail mengatakan, mental bangsa Indonesia masih ada di masa lalu. Feodalisme masih bercokol. Masih banyak pemimpin yang. ingin kaya sendiri, hebat sendiri, berkuasa sendiri.
“Materialisme merajalela. Korupsi dan kemewahan menjadi ukuran. Tidak ada kesadaran untuk melihat hal-hal kecil, misalnya lapangan bola di kampung kecil, tempat orang tua bersorak-sorai ketika melihat anaknya main, tempat anaak bermain, mengasah keberanian dan kerjasama,” kata dia.
(Prw/Ist)