KedaiPena.Com – Ekspeditor gowes santai Pamulang-Lombok berbagi tips dan cerita saat melakukan gowes termasuk perjalanan yang ia lakukan selama masa pandemi covid-19.
Dalam Alpinist Talk dengan tema Bincang Bareng Ekspeditor Gowes Santai Pamulang-Lombok secara daring, Rabu, (27/1/2021), Rudy Zain sebagai ekspeditor mengakui memang rasa lelah tak bisa dihindari.
“Meski demikian, tips atau cara menikmati gowes di masa pandemi adalah dengan menikmati pemandangan,” ujar Rudi.
Memang dasarnya suka bersepeda, Rudi mengatakan, sekalipun gowes jarak jauh tetap terasa menyenangkan.
“Namanya gowes itu kan seperti santai kaya di pantai, sekalipun ada pandemi saat ini gak jadi alasan, yang penting tetap protokol kesehatan,” ujar Rudi.
Senada, ekspeditor lainnya Gabriel Toar,
mengaku sangat menikmati ketika sedang bersepeda dari Pamulang menuju Lombok.
“Jadi anggaplah saat gowes itu pemandangan sebagai bonus-bonusnya, biar gak capet banget ketika gowes di masa pandemi,” terangnya.
Gabriel menjawab untuk touring jarak jauh dirinya tidak menggunakan target harus berapa kilometer yang tercapai dalam satu hari. Semua, kata dia, disesuaikan saja dengan kemampuan masing-masing.
“Yang penting, nomor satu kondisi fisik kita tetap sehat, jangan sampai nge-drop. Jangan sampai hari pertama lebih dari 100 kilometer, hari keduanya nge-drop. Pokonya menyesuaikan kondisi badan dan fisik kita, hari ini targetnya gak usah berapa kilo saat gowes,” tandasnya.
Sementara Wahyu Januariady mengatakan, bersepeda jarak jauh tidak semenakutkan yang dibayangkan orang.
“Gowes jarak jauh tidak beda dengan gowes harian yang dilakukan berulang,” kata dia.
Meski demikian, setiap pesepeda jarak jauh memang harus mempersiapkan fisik, mental dan teknis memperbaiki sepeda.
“Kalau teknis, minimal ganti ban bocor bisa lah. Karena kan kita terkadang tidak berada dalam rombongan yang berdekatan,” pungkas Uyuy, sapaannya.
Laporan: Sulistyawan