KedaiPena.Com – Tragedi bencana alam yang baru-baru ini menimpa Indonesia ternyata dimanfaatkan oleh segelintir kelompok untuk menciptakan hoax atau kabar bohong.
Seperti gempa dan tsunami yang baru- baru ini terjadi di Donggala dan Palu. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia merilis delapan informasi yang tidak bertanggungjawab alias hoax.
Hoax tersebut beragam, mulai dari kabar adanya gempa susulan hingga penerbangan gratis untuk para korban terdampak gempa dari Donggala dan Palu menuju Makasar.
Selain hoax soal bencana alam, jelang tahun politik pun masyarakat tiada hentinya disuguhkan berita hoax oleh kelompok- kelompok tertentu. Hal ini tentu akan menjadi hal buruk kedepanya bagi bangsa dan negara.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sendiri terus berupaya untuk menangkal dan mematikan informasi hoax tersebut. Melalui program seminar dan edukasi ke masyarakat, BSSN mencoba membangun budaya kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan hoax.
Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiyawan mengatakan bahwa di masa depan nantinya para masyarakat tersebut akan membantu literasi penangkal hoax tersebut.
“Informasi resmi dari institusi terkait yang menangkal hoax tersebut yang coba kita sebarkan ke masyarakat, di masa depan, teman- teman yang sudah ikut terlibat dalam literasi akan kita minta bantu secara aktif untuk menyebarkan info tersebut,†beber Anton saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Kamis (4/10/2018).
Anton mengaku bahwa masyarakat sangat berantusias dengan diberikannya pelatihan dan seminar serta edukasi yang diberikan oleh BSSN untuk menangkal keberadaan informasi hoax.
“Sangat positif, selalu full, pertanyaan sangat banyak, dari segenap lapisan masyarakat. Mereka menjadi bagian dari gerakan literasi kita, ke depannya akan kita libatkan untuk menyebarkan info- info literasi,†pungkas Anton.
Laporan: Muhammad Hafidh