KedaiPena.Com – Seringnya terjadi terpaan ombak tinggi yang menghantam Pelabuhan Samatiga Kabupaten Aceh Barat, mendorong Dinas Perhubungan Aceh Barat untuk membangun breakwater.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Barat Saiful AB mengungkapkan pembangunan breakwater ini akan memudahkan kapal untuk bersender di pelabuhan.
“Pembangunan breakwater ini sudah sangat mendesak untuk mengatasi kendala kapal bersandar di pelabuhan,” kata Saiful melalui siaran tertulis, ditulis Kamis (6/7).
Terkait dengan keinginan pembangunan breakwater ini, Pengamat Pelabuhan HR Okke Permadi menjabarkan bahwa kebutuhan Pelabuhan Samatiga sebagai pelabuhan ferry adalah kolam yang tenang untuk proses naik turun kendaraan ke dan dari kapal ferry.
“Pelabuhan Samatiga itu adalah pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Meulaboh ke Sinabang di Pulau Simeuleu, yang menurut saya tidak terlalu sibuk. Beda dengan penyeberangan Merak – Bakaheuni atau penyeberangan Ketapang – Gilimanuk. Sehingga dari sisi ini, saya menilai urgensi untuk breakwater, yang nota bene mahal, tidak terlalu penting,” kata Okke.
Okke menilai jika ada gelombang saat musim buruk, penyeberangan ke Simeuleu dapat melalui Labuan Haji atau Singkil yang memang memiliki breakwater alami.
“Tapi, jika dari segi operasional, proses naik turun kendaraan itu riskan. Kapal harus tenang dan tidak boleh ada gelombang di kolam pelabuhan. Nah ini perlu didukung dengan adanya breakwater,” ucap Okke.
Okke menekankan pentingnya detil mengenai breakwater seperti apa yang akan dibangun, sehingga bisa dibuat dengan biaya efisien.
“Memang biaya pembangunan breakwater ini mahal, puluhan milyar. Bahkan bisa sampai Rp100 milyar dengan masa pembangunan 7 bulan hingga 1 tahun. Tapi jika memang setelah diukur down-time yang terjadi menimbulkan kerugian melebihi keuntungan dan juga pertimbangan membantu kelancaran situasi darurat, maka breakwater ini bisa dipertimbangkan,” urai Okke.
Diakhir wawancara, Okke menambahkan bahwa pembangunan breakwater ini bisa dilakukan oleh kontraktor Indonesia, karena sudah banyak breakwater di Indonesia, seperti di Tanjung Priok, Pelabuhan Fery Gorontalo dan Pelabuhan Ikan Cirebon.
Laporan: Anjas