KedaiPena.com – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan luas panen padi tahun ini bakal turun lagi dan luas lahan pertanian yang dibiarkan tanpa ditanami justru mengalami peningkatan di tahun ini. Hal ini didasarkan pada hasil Kerangka Sampel Area (KSA) Mei 2024.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menyatakan amatan KSA dilakukan di 230.157 titik di seluruh Indonesia. Pengamatan dilakukan oleh 6.342 petugas lapangan, setiap 7 hari selama 1 bulan.
“Luas panen padi nasional pada periode Januari-Agustus 2024 berpotensi berkurang 7,52 persen atau sekitar 0,59 juta hektare. Yakni, dari 7,82 juta ha di periode Januari-Agustus 2023 menjadi 7,24 juta ha di periode sama tahun ini,” kata Habibullah saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (15/7/2024).
Sementara, realisasi luas panen sepanjang tahun 2023 dilaporkan susut 2,29 persen atau 0,24 juta ha dari tahun 2022.
“Kondisi panen di periode bulan September-Desember 2023 hingga Januari-Maret 2024 cenderung lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, sebagai efek dari fenomena El Nino yang menghantam Indonesia di periode Juni-November 2023,” urainya.
Selain itu, lanjutnya, El Nino menyebabkan terjadinya perubahan puncak masa panen padi, yakni dari awalnya Maret menjadi April.
“Secara total, berdasarkan amatan Mei, luas panen di bulan Agustus akan lebih tinggi dari 2 tahun sebelumnya,” kata Habibullah.
Dipaparkan, luas panen di bulan Agustus 2024 bisa mencapai 0,94 juta ha. Sementara di Agustus 2022 hanya mencapai 0,86 juta ha dan di Agustus 2023 tercatat 0,81 juta ha. Artinya ada kenaikan 9,03 persen dari tahun 2023.
Laporan: Ranny Supusepa