KedaiPena.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa inflasi tahunan hingga November 2022 sebesar 5,42 persen year on year (yoy). Angka inflasi ini tercatat kembali menurun dari angka inflasi September sebesar 5,71 persen sejak awal tahun.
Sementara, angka inflasi bulanan tercatat sebesar 0,09 persen month to month (mtm) dan inflasi tahun kalender sebesar 4,82 persen year to date (ytd).
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan kelompok yang mempunyai kontribusi dalam angka inflasi adalah makanan, minuman, tembakau dan transportasi.
“Makanan, minuman, tembakau mencatat inflasi sebesar 5,87 persen yoy, dengan kontribusi pada angka inflasi nasional sebesar 1,5 persen. Komoditas yang dominan adalah rokok, beras, dan telur ayam. Sementara, untuk transportasi mencatatkan peningkatan inflasi sebesar 15,45 persen yoy dengan kontribusi pada angka inflasi nasional adalah 1,86 persen, yang didominasi oleh inflasi tarif angkutan udara,” kata Setianto, dalam konpers BPS, Kamis (1/12/2022).
Ia menyatakan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,2 persen, sedangkan inflasi terendah terdapat di Kota Ternate 3,26 persen.
Dilihat dari segi komponen, BPS mencatat komponen harga diatur pemerintah atau administered prices merupakan yang tertinggi yakni 13,01 persen dengan andil 2,3 persen.
“Tekanan inflasi ini didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, dan tarif angkutan dalam kota dalam setahun terakhir,” ucapnya.
Adapun untuk inflasi harga bergejolak atau volatile foods mencapai 5,7 persen dengan andil 0,95 persen. Inflasi harga bergejolak mengalami penurunan cukup besar dari bulan Oktober yang mencapai 7,19 persen, Karena adanya penurunan beberapa harga komoditas pangan.
“Sedangkan inflasi inti sebesar 3,3 persen dengan andil 2,17 persen, inflasi inti secara tahunan masih terkendali,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa