KedaiPena.Com – Juru Bicara (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinan Hutahean meragukan jika uang suap yang diterima oleh politisi Partai Golkar, Bowo Sidiq Pangarso digunakan untuk ‘serangan fajar’ terkait dengan pencalonannya sebagai anggota legislatif pada pileg April nanti.
Keraguan Ferdinand dilandasi oleh konferensi pers yang digelar KPK terkait dugaan suap yang menimpa Bowo. KPK kala itu, tidak membuka satu per satu amplop berisi uang yang diduga digunakan untuk ‘serangan fajar’ oleh Bowo.
“Semestinya dibuka amplopnya satu persatu untuk sampel dan melihat apakah amplop itu untuk kepentingan pileg atau pilpres,” kata Ferdinand saat berbincang dengan KedaiPena.Com, ditulis Selasa (2/4/2019).
Ferdinand menjelaskan bahwa dibukanya amplop-amplop tersebut agar publik tau secara jelas pihak-pihak yang selama ini menggunakan politik uang.
“Harusnya KPK dapat membuka seterbuka-bukanya siapa yang sekarang menggunakan politik uang. Dibuka saja amplopnya apa ada di dalamnya ada kartu nama caleg atau nama pilpres,” papar Ferdinand.
Meski demikian, Ferdinand memastikan bahwa, partainya beserta Prabowo-Sandi tidak akan membiarkan hal-hal seperti ini terus terjadi.
Demokrat beserta Prabowo-Sandi, tegas Ferdinand, akan menyosialisasikan dan mengkomunikasikan ke publik terkait penggunaan politik uang ini
“Siapa yang menggunakan politik uang pasti akan jadi maling dan koruptor. Nah itu akan kita komunikasikan kepada publik siapa pun yang menggunakan politik uang,” tukas Ferdinand.
Laporan: Muhammad Hafidh