KedaiPena.Com – Kantor BPJS Ketenagakerjaan Batuceper, Tangerang menggenjot kepesertaan pekerja bukan penerima upah (BPU) di wilayah mereka.
Area Kacab Tangerang Batuceper sendiri terdiri dari tiga kecamatan di Kota Tangerang yakni Kecamatan Batuceper, Kecamatan Benda dan Kecamatan Neglasari.
Selain itu, cakupan kantor ini juga meliputi dua kecamatan di Kabupaten Tangerang yakni Kosambi dan Teluk Naga serta dua kecamatan di Jakarta Barat, Kalideres dan Cengkareng.
Di tahun 2018, total realisasi iuran BPU yang bekerja di sektor informil adalah Rp1.470.423.000 sementara target 2019 adalah Rp1.483.460.000.
Dari segi kepesertaan, diharapkan tahun 2018, BPU yang terdaftar adalah 18.020 dari realisasi 2018 sebesar 16.395 orang.
Account Representatif (AR) Khusus Kantor BPJS Batuceper, M. Rahadiansyah mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi oleh pihaknya dalam menggandeng BPU adalah penetrasi ke pusat aktivitas BPU seperti pasar kurang maksimal.
Saat ini, ia menambahkan, ada 12 wadah sistem keagenan, Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai). Total sekitar 20 orang yang terlibat di kantor BPJS Batuceper. Tapi, Perisai di daerah ini hanya memberikan kontribusi kurang dari 10 persen dari kepesertaan BPU.
“Awal-awal mereka aktif tapi kemudian menurun. Kendalanya, mungkin belum menemukan kantong-kantong BPU,” ujarnya saat menerima kunker dari Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Rabu (13/3/2019).
Ia melanjutkan, untuk meningkatkan kinerja Perisai, pihaknya terus melakukan controlling. Caranya melalui ‘sharing sesion’ mencari solusi atas kendala dan kebutuhan.
“Kalau mereka punya market yang mesti didampingi ya kita dampingi. Kalau bisa fight sendiri ya monggo,” sambungnya.
Hal lain yang juga menjadi masalah adalah sektor maintenance. Banyak BPU yang terkendala masalah pembayaran.
“BPU kerap belum bisa bayar lewat Indomart dan Alfamart. Masalahnya, kasir Alfamart dan Indomart beda-beda pengetahuannya. Ada yang sudah tahu, malah dimutasi, ada juga yang bingung membedakan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” sambung dia.
Sementara itu, Adam, Kepala Bidang Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Batuceper menegaskan masalah lain yang ada di program Perisai adalah fee yang diberikan tak sepadan dengan effort yang dikeluarkan para agen.
Ia pun mengatakan, akan lebih giat melakukan penetrasi ke kantong-kantong calon peserta jaminan sosial. Selain itu, harus dilakukan sosialisasi dan promosi agar masyarakat tahu manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Laporan: Muhammad Hafidh