KedaiPena.com – Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyatakan telah mempersiapkan langkah antisipasi gejolak ekonomi dan geopolitik yang mungkin meningkat pada 2025. Dinyatakanantisipasi dilakukan adalah dengan menerapkan prinsip pengelolaan dana dan investasi yang prudent.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan lembaganya selalu menggunakan prinsip Liability-Driven Investment. Dalam strategi ini, BPJS Ketenagakerjaan akan berfokus pada ketersediaan dana apabila ada peserta yang mengajukan klaim.
“Kami selalu menggunakan strategi yang bernama Liability-Driven Investment. Jadi kita fokus pada ketersediaan dana, jadi liability yang paling penting. Jadi ketika kita investasi kita pastikan setiap ada klaim kita harus cepat bayar,” kata Anggoro, dikutip Selasa, (26/11/2024).
Strategi kedua, lanjutnya, adalah Dynamic Allocation. Yaitu suatu strategi, dimana BPJS Ketenagakerjaan berupaya mencari peluang terbaik dari instrumen investasi yang ada.
“Jadi kita melihat kalau kita mau mengalokasikan di surat berharga negara, saham, deposito itu kita harus pastikan situasinya seperti apa dan kita masuk kapan,” ucapnya.
Anggoro mengatakan karena disiplin menerapkan strategi inilah, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencapai kinerja investasi yang baik. Hingga Oktober 2024, BPJS TK berhasil mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp781 triliun dari 41,2 juta peserta.
Dari pengelolaan dana tersebut, ia mengatakan lembaganya mampu memperoleh hasil investasi mencapai Rp 42 triliun pada Oktober 2024. Pencapaian itu telah mendekati target BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024 yang mencapai Rp 55 triliun.
Anggoro berharap pada 2025, BPJS Ketenagakerjaan akan mampu menjaga kinerja pengelolaan keuangan yang baik ini. Dia mengatakan pengelolaan keuangan yang prudent akan terus dipertahankan lembaganya.
“Jadi harapannya tahun depan dengan situasi yang sama-sama kita tahu unpredictable, ya kita harus bisa sama-sama mengelola secara dinamis dan antisipatif. Mudah-mudahan kita akan terus mengelola dana ini sesuai situasi dan peluang di pasar,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa