KedaiPena.Com- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo menekankan, peran penting ASN dalam penanaman nilai-nilai Pancasila.
“Sebagai ASN atau abdi negara kita adalah pengawal,penjaga, dan benteng dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Harus menjadi teladan. Karakter seseorang ditentukan dari pendidikan yang diberikan,” tegasnya dalam sebuah seminar di Ambon, ditulis, Selasa, (24/11/2020).
Benny mengakui, salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya literasi.
“Problem kita sekarang ini adalah literasi kita rendah. Negara kita majemuk namun jika tidak kritis dalam menghadapi kekayaan dan keberagaman ini khususnya dalam penyebaran informasi maka hoax akan menghancurkan semuanya. Diera digitalisasi orang kehilangan kedalaman, literasi, dan percaya informasi bohong,” tutur Benny.
Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan pendidikan dari sejak dini termasuk pendidikan karakter. Hal ini yang berperan penting adalah orang tua dan guru.
“Sekarang ini interaksi dan komunikasi khususnya dalam proses pembelajaran dari anak dan ibu kurang karena tergantikan oleh kemajuan teknologi. Padahal dari komunikasi langsung ini ada pembentukan karakter. Oleh karena itu pendidikan karakter utama adalah dikeluarga khususnya orang tua dan kemudian disekolah,” ujarnya.
Benny beranggapan, bahwa peran penyelenggara negara berperan dalam penanaman nilai Pancasila baik dalam mensejahterakan masyakat atau keadilan sosial dan sebagainya.
Lalu, lanjut Benny, memperjuangkan kebenaran, anti kedzoliman, dan membela keadilan merupakan hal yang harus dilakukan oleh penyelenggara negara seperti yang di utarakan Bung Hatta.
“Hatta menjelaskan Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya membela keadilan, dengan kelanjutannya: menentang kedzoliman. ini harus menjadi sumber sila sila selanjutnya dan dilakukan oleh penyelenggara negara. Ini harus dipublikasikan,” tutup Benny.
Kedepan, Benny berharap, Pancasila dapat menjadi habituasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bantuan abdi negara dan seluruh komponen masyarakat.
“Konteks kekinian dalam habituasi bukan menjadi doktrin dan hapalan tetapi jadi prilaku. Pancasila harus menjadi keutaman baik kata dan tindakan khususnya para pembuat kebijakan publik dan seluruh elemen masyarakat,” tutup Benny.
Laporan: Muhammad Hafidh