KedaiPena.Com- Staf Khusus Dewan Pembinan BPIP, Benny Susetyo menekankan, pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Benny begitu ia disapa menambahkan bahwa jika sila pertama dibatinkan maka nilai kemanusiaan itu akan selalu tercermin.
“Jika sila pertama dibatinkan oleh semua orang termasuk pejabat dan pemangku kepentingan tidak akan ada lagi korupsi dan masalah lainnya karena takut kepada tuhan. Bahkan ujaran kebencian pun tidak akan ada. Nilai kemanusiaan akan tercermin,” tegas Benny dalam keterangan tertulis, Minggu, (7/2/2021).
Benny sendiri hadir dalam acara Rembuk Nasional Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Islamiah GP Ansor bertema bersaudara dari dan demi Indonesia, yang diselenggarakan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Sabtu, (6/2/2021).
Acara ini dihadiri oleh oleh Menteri Agama sekaligus ketua Umum GP Ansor yaitu Yaqut Choilil Coumas, Staf, Anggota DPR RI Bangka Belitung dari Fraksi PDIP Rudianto Tjen .
Tidak hanya itu, hadir juga tokoh Masyarakat Bangka Belitung Basuri Cahaya Purnama secara daring serta seluruh Ketua Wilayah GP Ansor di seluruh Indonesia.
Benny menambahkan masyarakat Indonesia sekarang menghadapi tantangan akibat dampak negatuf dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
“Manusia menjadi alat atau seperti robot dan terasing dari realitas yang beragam hingga tenggelam dalam kebenarannya sendiri yang sesungguhnya telah dibajak dan digunakan oleh kepentingan lain seperti perpecahan dan politik identitas hingga mereka tenggelam lebih banyak dalam hoax dan ujaran kebencian,” tuturnya.
Benny menjelaskan, sila pertama sedianya harus tetap dibatinkan oleh setiap orang.
“Ketuhanan yang maha esa adalah setiap kebijakan dan tingkah laku yang dibuat mencerminkan nilai nai ketuhanan, bukan sekedar formalitas hingga lebih mengedepankan identitas agama dan melupakan nilai nilai ketuhanan,” tegasnya.
Benny berharap, GP Ansor harus mampu memberikan jawaban terhadap tantangan – tantangan zaman ini seperti dehumanisme dan ujuran kebencian di ruang publik yang mendistraksi perkembangan bangsa indonesia.
“Medsos diisi dengan hal produktif dan mampu membuat perubahan positif bagi bangsa. Kunci persaudaraan adalah yang bisa menyatakun kita, Ekslusifitas agama juga harus dihentikan karena ini yang mendorong radikalisme dan perpecahan akibat politik identitas,mengembalikan fitrah kebangsaan dan Pancasila,” jelas Benny.
Benny mengatakan, pembumian dan penanaman nilai Pancasila ini adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.
Semua pihak, lanjut Benny dapat mendorong pengembalikan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan upacara bendera pada tata pendidikan indonesia dengan memasukkannya dalam perubahan UU sisdiknas.
Romo Benny dalam kesimpulannya menyatakan bahwa GP Ansor dapat menjadi agen persatuan serta mampu membantu membumikan Pancasila sebagai sarana perekat bangsa.
Laporan: Muhammad Hafidh