KedaiPena.Com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kini tengah fokus untuk membangun road map agar pancasila semakin membumi. Salah target BPIP ialah membumikan pancasila kepada generasi milenial.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo atau yang biasa disapa Romo Benny saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Kamis, (20/8/2020).
“BPIP melihat dalam era digital akhirnya harus perubahan metodologi dan pendekatan kepada 125 juta anak milenial,” kata Romo Benny.
Pendekatan yang dilakukan oleh BPIP, kata Romo Benny, dengan tidak menggunakan pola lama seperti menggurui atau melakukan doktrin.
Pasalnya, lanjut Romo Benny, para generasi milenial menyukai hal yang berbeda dengan para pendahulunya. Mereka lebih menyukai olahraga hingga rekreasi dan kuliner.
“Jadi BPIP mencoba merangkul mereka untuk mensosialisasikan nilai Pancasila. Anak milenial memang punya ego sendiri. Tapi mereka mempunyai networking jaringan baik dari , IG, Twiter dan facebooknya,” kata Romo Benny.
“Tetapi para anak muda dalam membangun jaringan mempunyai memiliki kepekaan yang luar biasa. Jadi. Ketika mereka disentuh bela rasa dan bekerja sama dalam membangun nilai kemanusiaan mereka mampu,” sambung Romo Benny.
Terlebih lagi, lanjut Romo Benny, saat ini sudah banyak generasi milenial yang mempunyai fokus untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat dan mewujudkan keadilan sosial.
“Mereka ini punya konsen agar kesejahteraan rakyat terjamin. Misalnya anak muda mempunyai sistem pertanian dan mengentaskan kemiskinan. Itu menjadi modal dan bisa di kolek untuk sesuatu yang positif dan menjadi sumber inspirasi bangsa kita untuk maju. Jadi Anak muda yang produktif, dan punya rasa dan ingin bangsa ini maju,” ujar Romo Benny.
Romo Benny menambahkan, hal itu sesuai dengan nilai- nilai pancasila soal keteladanan dan prestasi.
“Nilai pancasila menjadi prilaku hidup. Semakin pancasila, semakin berprestasi, semakin hormat, bisa menghargai perbedaan dan kemajemukan hingga peduli satu dengan yang lain,” tandas Romo Benny.
Laporan: Muhammad Lutfi