KedaiPena.Com -Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, yang menekankan bahwa Pancasila berpotensi menjadi kekuatan sendiri yang mampu membuat Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara di dunia.
“Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai ideologi perdamaian dunia. Salah satu kekuatan Pancasila itu ada di konsep gotong royong yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, (14/7/2022).
Yudian juga menyertakan bagaimana implementasi semangat Soekarno ini dalam rangkaian kegiatan G20, yang dimana Indonesia kerap mendapat pujian dari berbagai negara di dunia.
“Hal ini menunjukkan Pancasila sebagai dasar negara memiliki kemampuan menjaga stabilitas Indonesia di tengah perubahan dunia,” tuturnya.
Dalam seminar “Semangat Pancasila untuk Dunia” ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, antara lain Gubernur Lemhanas Republik Indonesia Andi Widjajanto, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala, sejarawan Bonnie Triyana, dan aktris Tissa Biani, yang mewakili generasi muda. Acara ini juga dihadari secara hybrid, oleh Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, Sekretaris Dewan Penagrah BPIP Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, serta jajaran pimpinan di lingkungan BPIP, sekaligus 300 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.
Dalam paparannya, Andi Widjajanto menjelaskan kontek yang disampaikan Bung Karno pada pidato tahun 1960 di Sidang PBB, New York, tersebut.
“Pertama, Bung Karno menegaskan komitmen Indonesia memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa dengan sikap anti penjajahan dan anti kolonialisme. Kedua, Bung Karno mengungkapkan pentingnya kesetaraan antarnegara sehingga tidak boleh ada pemaksaan untuk berpihak. Oleh karena itu, Pancasila menjadi solusi atas masalah-masalah yang muncul akibat pertarungan geopolitik negara-negara besar,” jelasnya.
Andi pun juga melihat bahwa pidato tersebut sangat relevan dengan situasi terkini, dimana negara-negara, terutama anggota G20, dalam misi untuk melakukan pemulihan bersama akibat pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan yag sama, Darmansjah Djumala memberikan dua poin yang diyakini dapat dibawa oleh para diplomat RI dalam agenda G20 tahun ini.
“Pertama, multilateralisme yang berkaitan dengan dialog untuk mengadakan musyawarah dan gotong royong. Kedua, protensi krisis pangan dan rantai pasok global yang memanas, sehingga nilai kemanusiaan sangat berperan besar, sehingga nilai-nilai Pancasila masuk dan mendorong para pemimpin untuk bersatu membahas berbagai permasalahan,” tambahnya.
Bonnie Triyana menjelaskan posisi Indonesia dan Presiden Soekarno sehingga mendapatkan kesempatan menyampaikan pidato pada Sidang PBB tahun 1960 silam.
“Bung Karno tidak hanya mengkritik ideologi yang sedang terjadi antara timur dan barat, tetapi juga menawarkan solusi untuk mendamaikan dunia paska Perang Dunia II. Bung Karno berpendapat Pancasila dapat menjadi landasan, pedoman, dan pendamping manusia untuk menciptakan perdamaian dalam dunia baru yang lebih baik,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi