KedaiPena.com – Penerapan pembatasan pembelian BBM subsidi dinyatakan sebagai langkah untuk memastikan bahwa subsidi dari pemerintah benar-benar bisa dirasakan oleh kelompok yang tepat.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman menyatakan tugas BPH Migas adalah memastikan bahwa kuota energi subsidi tepat sasaran.
“Masalah BBM ini memang menjadi perhatian kita semua. Karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Di satu sisi, kita senang permintaan solar meningkat karena dapat diartikan sebagai bentuk pertumbuhan ekonomi tapi di sisi lain, ada penetapan kuota. Ini lah yang harus kami jaga,” kata Saleh, Kamis (14/7/2022).
Ia menjelaskan untuk menjaga agar alokasi subsidi ini tepat sasaran, maka dilakukan penirisan subjek pengguna.
“Kita sebenarnya tahu, siapa yang tidak tepat sasaran. Misalnya pemakai mobil mewah. Ini kan tidak tepat. Untuk itu dibuatlah regulasi, yang membuat lebih clear, lebih tegas. Tak bisa hanya dengan himbauan. Meskipun kami tetap terus menghimbau,” ucapnya.
Dan BPH Migas akan terus mengupayakan agar penyimpangan penggunaan akan terus berkurang hingga akhirnya tidak ada sama sekali.
“Terkait keluhan ribet, itu suatu hal wajar di awal-awal. Dulu, pertama kali pembayaran tol menggunakan kartu, juga ribet tapi dengan cepat bisa terbiasa. Begitu pula dengan penggunaan aplikasi pedulilindungi. Jadi semua beradaptasi, hingga saat penerapan nanti semua bisa berjalan lancar,” ucapnya lagi.
Saleh menegaskan bahwa subsidi BBM ini haruslah digunakan oleh yang berhak.
“Bagi yang tidak berhak, bergeserlah ke BBM Non Subsidi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa