KedaiPena.Com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Chaerudin menyatakan banjir yang melanda Pondok Maharta dan Kampung Bulak, disebabkan lantaran kurangnya daerah resapan air.
“Akibat curah hujan yang tinggi kan, sehingga air tidak bisa menampung ya kepada saluran- saluran yang sudah dibuat yah. Jadi tugas kami bpbd, ya begitu lah posisinya,” kataKepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Chaerudin kepada KedaiPena.Com, Minggu, (23/5/2021).
Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Damkar dan dinas lainnya guna mengatasi persoalan banjir.
“Memang) butuh daerah resapan air,” tutupnya.
Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah turut angkat bicara terkait banjir di wilayah Perumahan Kampung Bulak dan Pondok Maharta, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Ia menyinggung soal, keluarnya izin pembangunan perumahan di daerah resapan air. Menurutnya, hal ini merupakan masalah yang kerap terjadi di seluruh Indonesia.
“Ini terjadi hampir di seluruh Indonesia. Sudah tahu, daerah resapan air tidak boleh dibangun perumahan, tapi tetap bisa dibangun. Kentalnya permainan mata antara pengembang dan oknum pejabat, seringkali menghilangkan hak masyarakat dalam memperoleh hunian yang aman dan nyaman. Semuanya hanya karena ada upeti, sehingga Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bisa terbit, meski menyalahi aturan,” ungkap Trubus, Rabu, (19/5/2021).
Laporan: Sulistyawan