KedaiPena.Com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, menyebutkan konservasi, edukasi dan keterlibatan masyarakat maupun komunitas dalam menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki nilai sangat penting. Khusus untuk Sungai Ciliwung, pengelolaan DAS berkaitan erat dengan kegiatan ecowisata dan eduwisata.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, Basuki Rahmat menyampaikan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan dan mengedukasi masyarakat di sekitar DAS Ciliwung.
“Pengelolaan DAS itu tidak cukup hanya di hilir saja tapi harus dari keseluruhan DAS, dari hulu hingga hilir,” kata Basuki ditulis Minggu (3/4/2022).
Ia menjelaskan salah satu pengelolaan DAS di hulu adalah pengelolaan resapan air, untuk memastikan terjadi penyerapan air yang baik, untuk mencegah terjadinya air permukaan.
Untuk pengelolaa di sisi hilir, edukasi dilakukan pada harus masyarakat terkait bagaimana tidak membuang sampah ke sungai, supaya tidak ada sumbatan-sumbatan yang menyebabkan banjir.
“Masyarakat yang tinggal di bantaran-bantaran sungai sangat penting peranannya untuk menjaga dan merawat DAS. Harapannya, tak ada lagi yang membuang sampah ke sungai dan ikut menjaga kebersihan sungai,” ucapnya.
Ia menyatakan, demi mengantisipasi terjadinya banjir, BPBD DKI bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) untuk memantau debit air Sungai Ciliwung dari hulu hingga hilir.
“Jadi ketika mereka sudah mengidentifikasi hulu Ciliwung itu banjir, maka kita bisa melanjutkan informasinya kepada masyarakat DKI Jakarta,” tuturnya.
Ia juga menyatakan bahwa BPBD sudah menyiapkan beberapa tools atau sistem, sebagai bentuk peringatan dini kepada masyarakat berupa website BPBD dan informasi di sosial media.
“Melalui WA Grup yang anggotanya terdiri dari seluruh aparat DKI Jakarta juga grup-grup komunitas Sungai Ciliwung,” tuturnya lagi.
Untuk beberapa titik yang sering terjadi genangan air atau banjir, dilakukan pemasangan alat berbasis audio yang dikendalikan dari kantor BPBD.
“Sehingga ketika kita sudah tahu di Katulampa sudah siaga satu atau potensi banjir maka kita bisa informasikan kepada masyarakat melalui audio,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan