KedaiPena.Com – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Republik Indonesia (RI) di Arab Saudi untuk proses pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telantar setelah bekerja di Restoran Al-safy.
“BP2MI telah mengecek nama-nama PMI tersebut di Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN)
dan mereka terdaftar. BP2MI akan terus berkoordinasi dengan Perwakilan RI di Arab Saudi untuk penanganan permasalahan dan pemulangan PMI,” ujar Direktur Pelayanan Pengaduan BP2MI, R Wisantoro saat dikonfirmasi, Rabu (20/5/2020).
BP2MI sendiri, kata Wisantoro, telah menerima 25 pengaduan PMI yang diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT. Amalindo Langgeng sejak lama. Mereka bekerja pada pengguna jasa bernama Dr. Muhammad di Restoran Al-Safy-Taif-Mekkah.
“Pada perusahaan tersebut terdapat 30 karyawan Indonesia, 1 di antaranya sudah dipulangkan ke Indonesia karena sakit, sisanya tinggal 29 pekerja migran dengan lama bekerja tercatat berbeda-beda. Tetapi, upah dan haji mereka yang terhitung tanggal 26 Februari-15 Maret 2020 belum diterima,” kata Wisntoro.
Sementara itu, lanjut Wisantoro, informasi dari pihak restoran Al-Safy-Taif-Mekkah menyatakan akan membayar semua gaji karyawan yang belum mendapatkan di bulan sebelumnya dan dibayarkan per tanggal 23 April 2020.
“Namun, sampai dengan pengaduan ini dibuat, upah/gaji tersebut belum diterima. Informasi dari manajemen restoran bahwa perusahaan saat ini dalam kondisi kritis dan selalu menyampaikan kepada PMI untuk tetap bersabar dan menunggu,” tegas Wisantoro.
Wisantoro melanjutkan, ke-29 PMI sudah tersebut sudah diliburkan sejak tanggal 16 Maret 2020 dan saat ini tinggal di Mess Rumayda.
“Tanggal 13 April 2020, beberapa PMI sudah meminta bantuan kepada Pihak P3MI (Amalindo Langgeng) dan P3MI menyampaikan situasi sulit seperti itu, tidak ada yang bisa dilakukan P3MI dan hanya meminta PMI menanyakan langsung kepada pihak Perusahaan tersebut,” ungkap dia.
Wisantoro menambahkan, para PMI tersebut juga telah meminta bantuan kepada pihak perwakilan Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi perihal permasalahan tersebut.
“Pada tanggal 20 April 2020, pihak KJRI telah mengirimkan bantuan berupa beras dan mie instan ke Mess Rumayda melalui Cargo,” tandas Wisantoro.
Sebelumnya, sejumlah pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Restoran Al-safy, Arab Saudi meminta segera dipulangkan ke Indonesia.
Hal itu lantaran saat pagebluk Covid-19, para PMI tersebut harus terlantar di Arab Saudi. Mereka juga tidak mendapatkan gaji dan terancam di PHK dari tempat bekerjanya.
Laporan: Muhammad Hafidh