KedaiPena.Com – Kepala BP2MI Benny Rhamdani memastikan, bahwa pihaknya siap untuk mengantisipasi arus pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke tanah air yang cenderung meningkat saat Idul Fitri terlebih lagi pada masa Covid-19 ini.
“BP2MI memprediksi akan ada gelombang kepulangan pekerja migran berdasarkan kontrak kerja yang berakhir pada Mei-Juni sebanyak 34.300 orang. Pekerja migran tersebut umumnya berasal dari provinsi Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat,” kata Benny dalam keterangan, Sabtu, (9/5/2020).
Benny melanjutkan, BP2MI saat ini telah memfasilitasi 126.742 Pekerja Migran Indonesia ke tanah air dari titik-titik kepulangan, baik menggunakan transportasi darat, laut maupun udara.
Hal tersebut, kata Benny, sesuai Peraturan Kepala BP2MI Nomor 03 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kepulangan PMI-Bermasalah ke Daerah Asal, BP2MI memfasilitasi kepulangan PMI dalam kategori bermasalah yaitu meninggal, sakit, dan bermasalah lainnya, di luar jenis kepulangan secara mandiri atau kepulangan yang dijemput keluarga.
“Dalam empat bulan terakhir, BP2MI mencatat ada sebanyak 33.434 PMI dengan kepulangan mandiri, jumlah PMI yang pulang tercatat melalui sistem pelayanan kepulangan online sebanyak 16.788 PMI dalam kategori bermasalah seperti meninggal, sakit, dan bermasalah lainnya, serta jumlah PMI yang pulang tercatat sebanyak 75.424 PMI untuk kepulangan dalam penanganan Gugus Tugas Nasional melalui Laporan Petugas BP2MI bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah,” papar Benny.
Benny melanjutkan, data kepulangan sebanyak 33.434 PMI melalui SISKOTKLN terintegrasi SIMKIM, terdiri dari negara penempatan Malaysia 11.699 Hong Kong 8.953, Taiwan 5.405, Singapura 2.822, dan lain-lain 4.555.
“Sebanyak 16.788 PMI melalui sistem pelayanan kepulangan online (PMI-Bermasalah), terdiri dari negara penempatan Amerika Serikat 7.869, Malaysia 5.342, UEA 1.022, Srilanka 586, dan lain-lain 1.969,” ungkap Benny.
Benny menerangkan, jumlah PMI Kru Kapal Pesiar atau ABK berdasarkan informasi Perwakilan RI di luar negeri yang dilayani oleh petugas BP2MI sebanyak 9.553 PMI.
Sementara, PMI yang pulang melalui Tanjung Pinang yaitu Pelabuhan Batam dan Tanjung Balai Karimun sebanyak 30.649 , Entikong dan Aruk Kalimantan Barat sebanyak 22.704 PMI, serta jumlah PMI yang pulang melalui Nunukan sebanyak 296 PMI.
“PMI yang pulang berasal dari 83 Negara penempatan yaitu Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Yordania, Kuwait, Italia, Inggris, Spanyol, Perancis, Jepang, Polandia dan Amerika Serikat telah pulang ke Tanah Air dari luar Negeri,” tegas Benny.
Politikus Hanura ini memprediksi, kepulangan PMI dari berbagai Negara penempatan, sesuai dengan masa kontrak PMI yang habis pada bulan Mei sampai dengan Juni 2020.
“Prediksi jumlah PMI yang akan pulang pada kurun waktu tersebut yaitu sebanyak 34.300 PMI, yang bekerja di berbagai negara penempatan Malaysia 13.074 , Hongkong 11.359, Taiwan 3.688, Singapura 2.611, Arab Saudi 807, Brunei 770, Korea Selatan 325, Kuwait 304, Italia 219, Oman 173, dan lain-lain. PMI tersebut berasal dari berbagai provinsi seperti Jawa Timur 8.913, Jawa Tengah 7.436, Jawa Barat 5.832, Nusa Tenggara Barat 4.202, Sumatera Utara 2.878, Lampung 1.814, Bali 513, Kalimantan Barat 300, Nusa Tenggara Timur 293, Banten 274, dan beberapa provinsi lainnya,” papar Benny.
Benny menekankan, sebagai bentuk komitmen nyata BP2MI untuk menguatkan kerja-kerja UPT BP2MI sebagai garda depan pelayanan kepulangan PMI, maka BP2MI memberikan bantuan APD Alat Pelindung Diri (APD), masker, thermo gun dengan rincian 300 APD, 3000 lebih masker, dan 80 thermo gun.
Bantuan tersebut, kata Benny, diserahkan secara simbolis kepada UPT BP2MI Jakarta dan Serang Pada tanggal 30 April 2020 lalu, selebihnya bantuan APD tersebut kami kirimkan segera ke seluruh UPT BP2MI di daerah.
“Selain itu, kami juga telah mengirim 500 masker ke Hong Kong untuk membantu PMI kita yang masih berada di sana. Ini adalah bentuk komitmen serius BP2MI,” tandas Benny.
Laporan: Muhammad Hafidh