KedaiPena.Com – Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan mengevaluasi kembali kelemahan sistem standar operasional prosedur (SOP) pendakian.
Hal ini dilakukan menyusul ditemukan banyak botol bekas minuman beralkohol di area Pelawangan Gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur pada kegiatan Rinjani Meriri (Bersih-bersih).
Kegiatan ini dilakukan oleh pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dengan melibatkan 100 lebih anggota pecinta alam di pulau Lombok tersebut, berlangsung dari tanggal 22-25 Desember 2021.
“Tahun depan, sebelum dibuka pendakian, dirinya bersama rekan pelaku wisata TNGR akanmereview kembali kelemahan sistem SOP, apalagi barang bawaan pendaki, karena hal itu menjadi tanggungjawab bersama,” kata Kepala Seksi Wilayah 2 TNGR Lotim, Rio Wibawanto dalam sebuah keterangan yang diterima redaksi, ditulis Kamis (30/12/2021).
Menurutnya, temuan sampah seperti itu mencoreng nama baik TNGR. Membuat kawasan TNGR menjadi tidak enak dipandang.
“Sebelum buka pendakian, kita akan me-review kembali kelemahan sistem aplikasi SOP, karena ini juga merupakan tanggung jawab pelaku wisata seperti, guide, porter dan pelaku wisata lainnya. Jelek gunung kita kalau banyak sampah seperti ini,“ imbuhnya.
Lebih lanjut, dalam SOP itu juga terdapat aturan bahwa pendaki jika melanggar aturan seperti tidak membawa sampah usai pendakian, akan di-‘black list’, tidak dapat masuk kawasan TNGR selama 2 tahun.
Rio Wibawanto menambahkan, penemuan sampah bekas botol minuman beralkohol jenis bir bintang berkat kerjasama yang baik tim Rinjani Meriri (Bersih-bersih). Tim berhasil mengumpulkan dari tebing-tebing di Pelawangan, kawasan Gunung Rinjani.
“Banyak botol bir Bintang kita temukan di tebing-tebing,“ kata Rio.
Dirinya menduga, bekas botol jenis bir Bintang yang ditemukan tersebut sudah lama dan kemungkinan dibawa oleh pendaki.
Rio menjelaskan, berdasarkan Standar Operasional Prosesur (SOP) yang diberlakukan TNGR sejak tahun 2019, melarang keras bagi pendaki membawa jenis botol dan tisu basah. Padahal, petugas memeriksa barang bawaan para pendaki pada pintu masuk kawasan TNGR.
“Itu biasanya bule yang bawa dan kemungkinan juga sampah yang dulu belum habis terangkut,“ katanya.
Laporan: Muhammad Lutfi