KedaiPena.Com – Upaya mengembangkan wisata alam terus dilakukan di sejumlah provinsi di Indonesia. Salah satu yang terus menunjukan kemajuan perkembangan industri pariwisata alam, ialah Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran terus memperoleh tanggapan positif dari penikmat wisata serta berbagai organisasi pariwisata dunia. Desa wisata ini kerap dipilih oleh wisatawan yang bosan dengan kepenatan ibu kota.
Sebenarnya seperti apa awal mula berkembangnya Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran?
Pengelola Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Sugeng Handoko sempat berbagi cerita terkait awal mula pengembangan Desa Wisata Nglanggeran.
Ia mengatakan bahwa pembangunan Desa Wisata Nglanggeran di mulai sejak tahun 2007.
“Awalnya kami menggagas, mencoba sadar potensi, semua digerakkan oleh pemuda desa,” papar Sugeng saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Minggu (21/4/2019).
Manager Griya Cokelat Nglanggeran ini melanjutkan bahwa dirinya bersama sejumlah para pemuda asli desa memulai pembangunan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kemudian kita membangun identitas digital, berjejaring, bermitra dan berinovasi,” tutur Sugeng.
Selain SDM berkualitas, Sugeng mengungkapkan bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan salah satu bagian dari geosite Gunung Sewu, UNESCO Global Geopark.
Hal itu, kata Sugeng, yang membuat kawasan ini memiliki banyak tempat menarik untuk wisatawan. Salah satu yang patut di kunjungi ialah keberadaan embung cantik di desa.
Keberadaan embung cantik tersebut, lanjut Sugeng, sangat cocok untuk para wisatawan yang berkegiatan langsung di alam dan bosan dengan kepenatan kota.
“Selain embung desa, wisatawan juga bisa belajar banyak hal pertanian, peternakan, kesenian, termasuk pengolahan cokelat dari hulu sampai hilir di Griya Cokelat Nglanggeran,” tutur Sugeng.
Desa Wisata Nglanggeran sendiri memiliki sejumlah paket wisata menarik untuk para wisatawan. Mulai dari paket homestay hingga paket tracking, untuk kalian para wisatawan yang ingin merasakan langsung sensasi berkegiatan di alam.
“Kita ingin para wisatawan merasakan kehidupan desa dengan penuh keharmonisan sesama manusia dan dengan alam juga,” tutur Sugeng.
Laporan: Muhammad Hafidh