Artikel ini ditulis oleh Juru Bicara Presiden era Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi.
DR KH As’ad Said Ali pada tahun 2000 ditempatkan Presiden KH Abdurrahman Wahid di Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Karena kinerjanya baik, santri Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta ini posisinya tetap dipertahankan oleh dua presiden berikutnya (Megawati dan Yudhoyono) hingga 2011.
Kalangan Nahdliyin bangga salah satu kader terbaiknya ada di BIN. “Pak As’ad itu orang NU yang ada di BIN,” kata sejumlah kiai, bangga.
Tapi pada 2021, ketika para pendukungnya di PBNU mencalonkan Pak As’ad sebagai calon Ketua Umum dalam Muktamar NU ke-34, pesaingnya menebar isu “Awas, ada orang BIN mau masuk NU…!”.
Begitu cepat berubah pendapat. Dari orang NU yang ada di BIN menjadi orang BIN yang mau nguasai PBNU.
Pada Pilpres 2024, meski tak punya otoritas politik, beberapa petinggi PBNU nekat gadang-gadang kandidat. Harapannya, tentu, PKB partai yang diinisiasi tokoh-tokoh NU pada 1999 bisa ngusung kandidat mereka.
Eh, rupanya sang kandidat tak cocok dengan arah politik PKB yang lebih tertarik pada arus besar perubahan di masyarakat.
Maka para petinggi PBNU lancarkan ancaman. PKB bukan NU dan NU bukan PKB. Warga tidak ada kewajiban warga NU milih PKB. Bahkan ada yang bernada “semua parpol boleh dipilih, kecuali PKB!”.
Seruan ini dijawab pimpinan PKB, Muhaimin Iskandar, dengan perintah semua kadernya tidak fokus hanya ke kantong-kantong Nahdliyin, tapi juga ke kawasan non-basis.
Hasilnya, karena warga Nahdliyin sudah kadung merasa DNA-nya PKB, maka pada pemilu 2004 kemarin, PKB bukan hanya memenang di kantong-kantong Nahdliyin, tapi meluas ke kawasan non-basis seperti DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan lain-lain.
Melihat hasilnya begini, para petinggi PBNU bingung. Maka muncul tuduhan itu: “PKB melupakan sejarah, melupakan asal-usulnya!”.
Maka langkah “menarik kembali PKB ke pangkuan petinggi PBNU pun dicanangkan…!”.
Begitu cepat berubah pendapat. Kemarin tidak boleh gunakan simbol-simbol PBNU. Sekarang harus kembali ke PBNU.
[***]