KedaiPena.Com – Bocah putri usia 7 tahun berinisial PB asal desa Sifaoroasi Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara ini ditemukan tewas mengenaskan dalam lumpur di sebuah ladang.
Diduga, putri dari pasangan Go’osokhi Bawamenewi alias Ama Levi (34) dan Amida Hulu alias Ina Levi (28) ini adalah korban pembunuhan. Pasalnya, saat ditemukan, Rabu (31/5), di leher korban ditemukan bercak membiru diduga bekas kekerasan.
Kepada wartawan Amida menceritakan ihwal PB menghilang. Yakni sejak Selasa (30/5) sore saat ia menyuruh putri pertamanya itu kembali ke pondok untuk melihat kedua adiknya.
“Dia saya suruh pulang duluan, karena di pondok kami masih ada adeknya yang masih kecil, satu orang berumur 5 tahun dan satunya lagi baru berumur 3 tahun,” ujar Amida sambil menghapus air mata.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Amida dan suaminya Go’osokhi juga pulang ke pondok, namun tak melihat PB berada dalam pondok itu. “Saya terkejut dia (PB-red) tidak berada di pondok, adiknya yang berumur lima tahun mengaku bahwa kakaknya belum pulang dari tadi,” timpal Go’osokhi.
Amida dan Go’osokhi akhirnya mulai mencari putrinya tersebut di sekitar jalan menuju pondok, namun tidak mendapatkan hasil. Mereka pun kemudian memberitahukan hal tersebut kepada tetangga dan kembali melakukan pencarian hingga pukul 03.00 WIB, namun hasilnya tetap sama “Kami melakukan, pencarian itu sampai jam tiga pagi pak,” tutur Go’osokhi.
Pencarian terus berlanjut dengan menyisir jalan dari pondok menuju sebuah lokasi penggilingan padi. Dan korban akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan sudah tak bernyawa di sebuah gundukan tanah yang ditutupi dengan lumpur dan daun kering.
Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada pihak Polsek Bawolato untuk selanjutnya dilakukan olah TKP. Sementara, jenazah bocah naas itu dibawa ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan pemeriksaan medis dan autopsi.
Kapolsek Bawolato, AKP Sintong Simanjuntak saat diwawancarai KedaiPena.Com di RSUD Gunungsitoli mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terkait kasus itu. Ia juga mengaku belum dapat memastikan apakah bocah malang itu adalah korban pembunuhan.
“Untuk sementara belum bisa kita simpulkan apa motif dari kejadian itu, masih proses pemeriksaan, dan juga akan dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban,†ujar Kapolsek singkat.
Laporan: Bugis