KedaiPena.com – Menghadapi fitnah dengan senyuman dinyatakan sebagai langkah besar Prabowo Subianto untuk menghilangkan perpecahan di masyarakat Indonesia, walaupun ada perbedaan dalam pilihan politik.
“Fitnah itu, seperti yang katanya Pak Prabowo mencekik wamentan, itu kan black campaign dari pihak yang berlawanan dengan Pak Prabowo. Dan Pak Prabowo saat ini menghadapi itu dengan senyuman,” kata Ketua Umum Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN) Bob Hasan, Kamis (12/10/2023).
Hal ini dia sampaikan mengomentari munculnya baliho Prabowo ‘Diejek, Difitnah, Dijelekin, Senyumin Aja’ di Mampang, Jakarta Selatan.
Ia mengungkapkan gaya kampanye yang menciptakan polarisasi ini, merupakan perpanjangan gaya kampanye tahun 2014 dan 2019.
“Fitnah, penyerangan melalui sosial media, yang dilakukan oleh buzzer-buzzer ini adalah karakter di tahun 2014, 2019, yang menyebutkan kadrun dan cebong. Jadi kalau dilawan dengan argumentasi lagi, mereka memang menunggu itu. Sekarang, hadapi dengan senyuman adalah cara yang tepat dan pembuat para penyebar berita bohong itu sadar,” ujarnya.
Bob Hasan menegaskan karakter yang mengedepankan fitnah dan berita bohong seperti ini merupakan bibit polarisasi.
“Karena terbiasa menggunakan cara seperti itu, sekarang mau diterapkan lagi. Pak Prabowo menghadapinya dengan senyuman, yang bermakna pada persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya lagi.
Ia menegaskan bahwa Prabowo Subianto memang selalu mengedepankan Persatuan masyarakat Indonesia.
“Termasuk juga di tingkat grass-root. Mereka itu akan mengikuti yang atasnya. Pak Prabowo selalu berpesan pada simpatisan dan relawan untuk menghadapi berita bohong dan fitnah, hanya dengan senyuman, bukan dengan argumentasi, yang menyebabkan perpecahan,” kata Bob Hasan lebih lanjut.
Bahkan, saat ini ada Senyuman 08, yang menjadi bagian kampanye Prabowo Subianto.
“Sehingga, Persatuan dan Kesatuan Indonesia tidak akan bisa dipecah-belah oleh pihak-pihak yang menginginkan perpecahan di negara ini,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik