KedaiPena.com – Musim kemarau panjang, karena dipengaruhi oleh El Nino, membuka potensi kebakaran hutan dan lahan semakin besar. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini tengah mengawasi secara cermat beberapa wilayah di Kalimantan, salah satunya Kalimantan Barat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebutkan berdasarkan pantauan lapangan, potensi karhutla Kalimantan Barat menurun karena terjadi hujan selama tiga hari terakhir.
“Apabila tidak ada potensi hujan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) dapat dilakukan jika memang dibutuhkan untuk penanganan karhutla. Jangan sampai kita mengirim asap ke negara tetangga,” kata Suharyanto melalui keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).
Ia juga menyampaikan pada pantauan Rabu (20/9/2023) tidak terdeteksi adanya titik panas di Kalimantan Barat.
“Asap tipis terpantau dari hasil pembakaran sampah warga setempat. Meskipun tidak teridentifikasi titik asap, namun perlu upaya kewaspadaan dan pencegahan semua pihak,” ujarnya.
Suharyanto mengingatkan fenomena El Nino yang menghantam Indonesia tahun ini dikhawatirkan dapat memicu karhutla karena musim kemarau yang lebih ekstrem dan berkepanjangan. Karhutla yang terjadi di Sumatra Selatan (Sumsel) beberapa waktu lalu bisa menjadi contoh.
“Kalau api sudah besar seperti di Sumsel, ini sangat sulit untuk dipadamkan. Meskipun ada tiga helikopter water-bombing, ini seperti disiram air namun tidak signifikan. Satu-satunya cara kalau api sudah besar, kita datangkan hujan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa