KedaiPena.Com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat yang menjadi korban saaat meluncurnya awan panas gunung Sinabung berada di zona merah.
“Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat,Kabupaten Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya. Desa Gamber berada dalam radius empat kilometer dari puncak kawah Gunung Sinabung. Harusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas,†terang Sutopo dalam keterangan pers, Sabtu (21/5).
Menurut Sutopo, sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi secara mandiri. Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh Pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah.
“Namun demikian ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat,†tukasnya.
Sutopo menerangkan, aktivitas Gunung Sinabung masih tetap tinggi. Pada Sabtu (21/5) awan panas guguran yang terjadi secara menerus sebanyak 4 kali, masing-masing pada pukul pukul 14.28, 15.08, 16,39, dan 16.48 Wib.
“Awan panas guguran mencapai 4,5 km dimana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter dengan status Awas. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timurlaut G. Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman,†urai Sutopo.
Diberitakan sebelumnya, luncuran awan panas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali merenggut korban jiwa. Dikabarkan sebanyak 3 korban tewas dan 4 kritis tersapu awan panas yang meluncur sekira pukul 16.48 Wib, Sabtu (21/5). Para korban telah dibawa ke rumah sakit. Pencarian terhadap kemungkinan ada korban lain akan dilakukan besok, Minggu (22/5).
(Dom)