KedaiPena.Com– Bank BUMN yakni PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI tengah menjadi sorotan lantaran memberikan pinjaman kepada perusahaan batu bara. Hal tersebut diketahui, Studi lembaga Urgewald dan Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA).
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo menilai, langkah BNI mendanai perusahaan tambang batu bara mencederai semangat Indonesia yang fokus mengkampanyekan energi terbarukan.
“Sebenarnya yang dilakukan Bank BUMN ini mencederai semangat negara (Indonesia) kita yang sedang fokus mengkampanyekan energi terbarukan,” tegas Sartono, Kamis, (19/5/2022).
Sartono berharap, agar bank BUMN terkhusus BNI dapat serius memberikan kredit kepada pengembangan sumber energi terbarukan.
“Kita justru berharap bank-bank BUMN kita ini serius memberikan kredit kepada pengembangan sumber energi terbarukan,” papar Sartono.
Sartono menegaskan, hal ini agar dana nasabah yang dikelola oleh bank BUMN seperti BNI dapat dirasakan untuk pelestarian ekosistem kehidupan di Indonesia.
“Agar dana rakyat (nasabah) yang dikelola bank ini manfaat juga dirasakan pada pelestarian ekosistem kehidupan kita,” tandas Sartono.
Diketahui,Komunitas Free Fosil Kampus Indonesia menuntut kepada Bank Negara Indonesia (BNI) untuk menghentikan pembiayaan ke industri baru bara.
Sebab berdasarkan studi lembaga Urgewald dan Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) pada tahun 2021 lalu menunjukan beberapa bank di Indonesia memberikan pinjaman ke perusahaan batu bara yang terdaftar dalam Global Coal Exit List (GCEL) 2020 salah satunya BNI.
Total pinjaman yang digelontorkan pada periode 2018 hingga 2020 senilai 6,29 Miliar USD atau Rp89 Triliun dan yang dalam bentuk underwriting sebesar 2,64 miliar USD atau Rp16,6 Triliun.
Laporan: Muhammad Lutfi