KedaiPena.com – Menyikapi dampak yang terjadi akibat gempabumi Cianjur, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan perlunya kajian komprehensif untuk memahami kerawanan daerah terkait sesar.
Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, BMKG, Daryono menyatakan sejumlah daerah di Jawa Barat memang rawan gempa, karena termasuk kawasan seismik aktif.
“Wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, Kawasan seismik aktif. Kawasan ini memang sering terjadi gempa,” kata Daryono, Senin (21/11/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa di daerah ini diketahui memiliki banyak sesar, baik besar maupun minor. Seperti Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang.
“BMKG mencatat gempa sudah terjadi sejak zaman Belanda. Paling tidak, ada tiga gempa yang merusak saat era kolonial,” ucapnya.
Gempa merusak yang pertama terjadi pada 1884 disusul pada 1910 di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Kemudian 1912, diketahui ada banyak kerusakan di Cianjur dan Sukabumi.
“1982, gempa 5,5 mengakibatkan banyak sekali kerusakan dan korban jiwa. Kemudian 12 juli (tahun) 2000 ini kekuatan 5,1 menyebabkan lebih dari 500 rumah rusak berat. Kemudian 14 November lalu ada 3 gempa terjadi berurutan di danau cirata,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan tak perlu gempa berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan. Sehingga penting dilakukan kajian komprehensif untuk membaca peta kerawanan kawasan ini.
“Penting identifikasi sumber gempa, dalam hal ini jalur sesar aktif. Kemudian perlu ada kajian gempa bumi komprehensif, agar bisa baca tingkat kerawanan di situ,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa