KedaiPena.com – Paska gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang melanda Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat patahan geser, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang dikeluarkan sebelumnya. Tapi, tetap meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai gempa susulan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan tak ada kaitannya antara gempabumi yang terjadi di Larantuka dengan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru maupun Gunung Awu.
“Kami tegaskan bahwa tidak ada kaitannya. Hanya memang ada peringatan waspada untuk tsunami dikeluarkan karena adanya kenaikan muka air laut sebesar 7 cm,” kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG terkait gempa bumi Larantuka, NTT, Selasa (14/12/2021).
Tapi setelah dilakukan pengamatan pada pukul 12.36 WIB, ia menyatakan BMKG sudah dimutakhirkan berdasarkan data terbaru.
“Peringatan dini diberikan pada menit ke-3, dimana data yang diberikan belum lengkap. Sementara setelah menit ke 30, setelah datanya lengkap maka perlu diupdate berdasarkan data yang terbaru dan lengkap. Jadi, peringatan dini tsunami itu harus cepat, bukan akurat. Kita berupaya secepatnya memberikan peringatan. Untuk akurasi, akan diupdate setelah data lengkap,” urainya.
Saat peringatan dini ini, lanjutnya, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing tapi harus tetap waspada untuk gempa susulan.
“Masyarakat bisa kembali tapi harus memperhatikan kondisi rumah mereka. Apakah masih layak dihuni. Tapi jika ada ayunan yang lebih dari 10 hitungan, masyarakat harus keluar dari rumah dan menuju ke tempat yang lebih tinggi,” ucap Dwikorita.
Hal ini perlu dilakukan, karena ayunan yang lebih dari 10 hitungan mengindikasikan gempa baru atau adanya potensi tsunami.
“Masyarakat harus tetap waspada dengan terus memantau berita terkait gempa bumi. Menghindari potensi adanya gempa bumi baru yang dapat merusak struktur bangunan yang sudah terdampak oleh gempa sebelumnya,” ucapnya lagi.
Secara terpisah, SM Corporate Communication Angkasa Pura I, Gede Eka Sandi menyatakan hingga berita diturunkan belum ada laporan terkait kerusakan pada bandara-bandara yang dikelolanya.
“Sejauh ini belum ada laporan dari rekan-rekan di daerah yang mendapatkan peringatan dini. Diantaranya Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara,” kata Gede Eka Sandi pada awak media.
Ia mengharapkan dampak gempa bumi ini tidak menimbulkan akibat signifikan.
“Semoga kita semua dilimpahkan keselamatan,” pungkasnya pendek.
Laporan : Natasha