KedaiPena.Com – Tudingan Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan terhadap Muhammadiyah sebagai kelompok proteroris terus menuai kecaman. Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) menilai pernyataan itu berlebihan.
Sekjen BM PAN Ahmad Yohan mengatakan, apa yang dilakukan Muhamadiyah adalah untuk menuntut keadilan. Meninggalnya Siyono, warga Klaten, Jawa Tengah yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme dinilai tidak wajar karena sehari sebelumnya ia dibawa oleh tim Densus 88 Polri dalam kondisi segar bugar.
“Pernyataan (Kadiv Humas) Anton sangat tendensius,” ujar Yohan, ditulis Minggu (10/4).
Menurutnya, sebelumnya, Rapimnas BM PAN mengusulkan agar Irjen Anton Charliyan dicopot dari jabatan Kadiv Humas Polri. Selain itu dibahas juga dukungan BM PAN atas investigasi kematian Siyono yang dilakukan oleh Muhammadiyah.
“Kita usulkan pembentukan komisi khusus untuk membahas itu dalam Rapimnas ini,” jelas Yohan.
Sementara itu sebelumnya Anton Charliyan telah menjelaskan pernyataannya soal Muhammadiyah sebagai kelompok pendukung teroris. Menurutnya, ia tak pernah menyebut Muhammadiyah dan hanya menyatakan bahwa siapapun yang membela atau mendukung teroris itu berarti pro teroris.
(Prw/Khafisena)