KedaiPena.Com – Indonesia mengalami krisis ekonomi tahun 1998. Krisis itu kalau ditangani sendiri, yang tadinya tumbuh rata-rata 6 persen, ekonomi Indonesia paling akan anjlok 2 sampai 0 persen.
Akan tetapi, karena mengundang IMF, ekonomi Indonesia anjlok ke minus 13 persen. Kok IMF malah bikin lebih rusak?
Rizal Ramli satu-satunya ekonom Indonesia yang menolak pinjaman IMF di pertemuan para ekonom di Hotel Borobudur dengan Managing Director IMF Camdesus bulan 0ktober 1997, sebelum Camdesus bertemu Pres Soeharto di Istana.
“Ekonomi akan semakin rusak di bawah IMF. Ternyata semuanya terbukti,” kata Rizal Ramli ditulis Selasa (9/10/2018).
Rizal juga sempat menulis di media-media nasional pertengahan Oktober 1997, IMF bukan dewa penolong, tapi dewa amputasi berbiaya mahal.
Keputusan untuk mengundang dan meminjam dari IMF merupakan kesalahan terbesar Widjojo Nitisastro dan kawan-kawan dan membujuk Pres Soeharto untuk mengundang IMF.
Pasalnya, IMF menyarankan berbagai program kebijakan yang tak masuk akal dan malah membuat kondisi ekonomi nasional justru semakin terpuruk.
Bulan Oktober 1996, Rizal Ramli sebagai Chairman Econit Advisory Group mengeluarkan 100-an halaman forecast utk ekonomi Indonesia: “1997: The Year of Uncertaintyâ€. Bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami krisis ekonomi 1997-98. Tidak ada yang percaya, tetapi ternyata semuanya terjadi.
Forecast Rizal Ramli pada Oktober 1996 tentang ekonomi 1997 dibantah oleh Depkeu, BI dan analis-analis asing sebagai mengada-ada & tidak benar. Bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat.
“Mereka berbohong didukung oleh pujian-pujian IMF & Bank Dunia. Ada 3 poin dari saya, utang swasta, current account defisit, overvalued rupiah,” lanjut Rizal.
Akhirnya sesuai ramalan RR, terjadi krisis besar 1997/1998. Ekonomi anjlok dari rata 6 ke minus 13 persen karena salah saran & kebijakan IMF. Untuk selamatkan bank-bank, BLBI disuntik $80 miliar, biaya penyelamatan bank terbesar relatif GDP, perusahaan banyak yang bangkrut, penggangguran naik 40 perse .
IMF bikin blunder karena menawarkan paket dengan syarat banyak sekali, susah dipenuhi, mengada-ngada, pemerintah terpaksa manut. Misalnya, kebijakan likuidasi 16 bank kecil justru justru hancurkan kepercayaan masyarakat, mereka menarik dana dari bank-bank nasional, banyak bank kolaps.
“Pinjaman IMF $35 milyar digembar-gemborkan untuk membatu Indonesia. Semua pejabat, ekonom & media percaya dengan propaganda ini. Ternyata dipakai membayar utang swasta Indonesia di bank-bank asing yang belum jatuh tempo. Pinjaman IMF itu untuk selamatkan bank-bank asing bukan menolong rakyat,” tegas dia.
Jika pinjaman IMF $35 M dipakai untuk pompa ekonomi RI, bukan selamatkan bank-bank asing, ekonomi Indonesia dapat tambahan pembiayaan 350 trilliun (kurs Rp10.000/$), ekonomi Indonesia akan meroket dari -13 persen 1998 ke atas 8 persen tahun 1999. Rakyat Indonesia dikibuli komprador & SPG IMF.
Tanggal 1 Mei 1998, IMF membujuk Indonesia utk menaikkan harga bensin 74 persen dan minyak tanah 44 persen. Seminggu sebelumnya, Rizal Ramli diundang Asian Director IMF, DR Hubert Neiss, di Grand Hyatt. Mereka membujuk RR untuk mendukung usulan tersebut. RR menolak dan bahkan ingatkan bisa terjadi kerusuhan.
DR Neiss katakan: “DR. Ramli, you are aggregatingâ€. Jawaban RR to Neiss, “just take a note of what I said !â€.
Tanggal 1 Mei 1998, atas bujukan IMF, pemerintah naikkan harga bensin 74 persen & minyak tanah 44 persen. Tanggal 2 Mei 1998, demonstrasi besar-besaran anti kenaikan BBM di Makassar. Tanggal 4 Mei di Medan. 9 Mei Solo hancur. Jakarta minggu kedua Mei rusuh. Ini apa yang disebut literatur “IMF Provoked Riotsâ€.
Malaysia kena krisis 1998 menolak saran IMF, atas saran DR. Zeti Acting Governor Central Bank. Malaysia selamat dari krisis, ringgit & ekonomi stabil. Presiden Kim Dae Yung, bawa 100 pengutang Korea untuk restrukturisasi utang ke New York. Korea cepat selamat. Indonesia manut IMF, paling hancur.
Hari ini 20 tahun kemudian, masih banyak komprador dan SPG IMF di pemerintahan, elit dan media, baik yang paham maupun sekedar speakers. Semi krisis hari ini, bisa berkembang dan berujung pada pinjaman IMF lagi, dengan kerusakan lebih dahsyat dari 1998. Belajarlah dari sejarah.
Di Eropa IMF mengeluarkan kebijakan austerity yang bikin bangkrut Yunani, membuat orang-orang Yunani, Spanyol, Portugal dan Italia tiba-tiba menemukan diri mereka jadi gelandangan yang tidur di taman-taman kota karena tak mampu membayar sewa apartemen.
Laporan: Muhammad Hafidh