KedaiPena.Com – Kumpulan tokoh masyarakat Tangerang Selatan yang tergabung di Blandongan menggelar silaturahmi dengan mengusung tema ’13 Tahun Tangerang Selatan, Bersama Membangun Asa’.
Ketua Panitia, Cecep Supriatna dalam laporannya di hadapan para tokoh senior Kota Tangsel mengatakan, setelah badai pandemi Covid-19 selama dua tahun, upaya merawat kebersamaan melalui temu kangen, sangat penting.
“Makanya diadakan pertemuan bersama seluruh tokoh Betawi Tangsel,” ujar Cecep, ditulis Selasa (30/11/2021).
Mantan anggota Dewan sekaligus pendiri Kota Tangsel Heri Sumardi mengatakan awal berdiri Blandongan adalah diilhami dari kebersamaan di Cipasera, embrio Tangsel.
“Kita sudah 13 tahun Tangsel ada. Ketika pilkada pertama, hingga 10 tahun serasa mengalami perpecahan. Maka ke depan semoga tidak ada lagi ada faksi A dan B. Alhamdulillah tanpa ada sesuatu semua menyatu. Kita harus membaur jadi satu kesatuan. Dalam rangka Tangsel lebih maju ke depan dari pada sebelumnya,” jelasnya.
Sementara Ketua DPD Bamus Betawi Tangsel Toto Sudarto menitip pesan kepada para tokoh bahwa generasi muda Betawi Tangsel untuk memajukan Kota Tangsel.
“Saya titip kepada para tokoh. Majukan dan siapkan supaya kita menjadi tuan rumah yang akan datang,” sambungnya.
Senada, Ketua KNPI Tangsel sekaligus sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangsel Syaifuddin mengatakan, SDM Betawi yang duduk di pemerintahan daerah, jumlahnya sangat sedikit sekali. Hal ini perlu mendapat perhatian dari para tokoh.
“Jika tidak dipikirkan. Kita hanya jadi penonton. Harapan kami ke depan, akan lahir estafet birokrasi di Tangsel. Ini memang tidak mudah tapi harus kita pikirkan,” tegas dia.
Inisiator Pemekaran Kota Tangsel FL. Trisatriya Santoso mengajak agar semua harus bersama, setelah bersama mari berupaya mewujudkan harapan, terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tangsel.
“Kita harus bersama jalin sillaturahmi dan mari kita dukung kebijakan pemerintah dan awasi kinerjanya,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan