KedaiPena.Com – Kawasan hutan bakau ‘Ecomarine Tourism Mangrove’ di Muara Angke, Jakarta Utara, dipenuhi sampah sejak awal Februari 2018.
Suasana hutan bakau yang asri mendadak berubah ketika mencapai bibir pantai. Lautan sampah tampak memenuhi perairan seluas 7.500 meter persegi yang rencananya dijadikan kolam tambak ikan bandeng itu.
Sampah-sampah yang terdapat di kawasan tersebut didominasi sampah plastik seperti botol air kemasan, bungkus deterjen, hingga kemasan makanan ringan. Beberapa sampah berbentuk kayu juga terlihat di sana.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Addison menuturkan, bahwa sampah-sampah tersebut berasal dari penduduk yang membuang sampahnya ke aliran sungai di DKI Jakarta.
“Karena sampah yang ada di teluk Jakarta merupakan kiriman dari penduduk yang membuang sampahnya ke sungai yang dialirkan di Kota Jakarta,” ujar Addison di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Addison mengungkapkan pihaknya senantiasa juga terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar aliran sungai agar tidak membuang sampahnya kembali ke sungai.
“Bila sampah banyak di sungai akan mengakibatkan banjir dan pencemaran sampah di laut. Untuk itu, kita tidak henti- hentinya menghimbau untuk melarang masyarakat tidak membuang sampah ke sungai,” ujar Addison.
Selain melakukan penyuluhan kepada masyarakat disekitar aliran sungai, Addison mengatakan, pihaknya saat ini juga sedang berkerja sama dengan PUPR untum menggeruk aliran sungai Ciliwung yang dekat dengan lokasi tertumpuknya sampah.
“Rencananya dalam bulan ini dilakukan pendalaman sungai tersebut agar air dapat cepat mengalir ke laut,” pungkas Addison.
Laporan: Muhammad Hafidh