KedaiPena.com – Pertumbuhan pesat Ekonomi Digital, mendorong pemerintah untuk melakukan optimalisasi produktifitas Dan potensi UMKM. Sehingga, UMKM mampu menjadi pemain kunci dalam era perdagangan digital.
Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Drs Hari Widodo, yang menyampaikan pidato pembukaan Kepala BKPerdag, Dr Kasan menyatakan dengan perkembangan pesat teknologi internet, terutama paska pandemi, menyebabkan pergeseran kegiatan masyarakat.
“Yang juga mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Tercatat ekonomi digital saat ini bernilai 77 miliar Dollar Amerika atau setara dengan Rp1.211 triliun pada tahun 2022. Angka ini bertumbuh 22 persen secara yoy. Dan diproyeksikan akan mencapai 130 miliar Dollar Amerika pada tahun 2025,” kata Hari Widodo dalam Gambir Trade Talk #9, Senin (20/3/2023).
Pertumbuhan ekonomi digital itu, disumbang salah satunya oleh e-commerce, yaitu 76 persen. Dan diproyeksikan mampu mencapai 95 milliar Dollar Amerika pada tahun 2025.
“Paska pandemi, pemerintah terus mendorong optimalisasi potensi dan produktifitas UMKM melalui digitalisasi atau on-boarding. Ini penting, karena jumlah UMKM di Indonesia itu sekitar 64 juta atau setara dengan 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia, berhasil memberikan kontribusi pada PDB sekitar 61 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja,” ucapnya.
Sayangnya, baru 32 persen dari para pelaku UMKM tersebut yang memanfaatkan platform e-commerce. Sehingga pemerintah menargetkan percepatan digitalisasi pada 30 juta pelakun UMKM on-boarding pada tahun 2024.
“Di Kemendag sendiri, ada beberapa strategi terkait hal ini, pembinaan dan pemdampingan, bantuan fasilitasi, hingga pencetakan fasilitator untuk meningkatkan edukasi tentang e-commerce. Selain itu, juga dilakukan penguatan UMKM dilakukan program kemitraan dengan lembaga pembiayaan dan ritel modern,” ucapnya.
Hari menyatakan pemerintah tidak menginginkan UMKM hanya bertahan di era digital ini. Tapi juga harus menguasai market place, khususnya dalam negeri, secara berkelanjutan.
“Masukan sangat dibutuhkan dari segala pihak, untuk memastikan kebijakan yang dikeluarkan akan mampu mencai target percepatan digitalisasi UMKM,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa