KedaiPena.com – Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 mencapai 130,8 miliar Dollar Amerika. Realisasi ini anjlok 1,4 miliar Dollar Amerika dibandingkan posisi Agustus 2022 yang mencatat nilai 132,2 miliar Dollar Amerika.
Adapun persentase pelemahan pergerakan rupiah pada September dibandingkan negara tetangga lainnya, Indonesia masih relatif terbatas.
“Rupiah melemah hanya 2,53 persen di September, Malaysia Ringgit sekitar 3,5 persen, Filipina Peso 4,35 persen, Thailand Baht 3,36 persen. Bahkan Korea Won 6,5 persen,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Edi Susianto, Selasa (1/11/2022).
Ia menyatakan Indonesia masih mendapat keberkahan dari hasil neraca perdagangan yang tercatat surplus. Tercatat neraca perdagangan Indonesia pada September 2022 mencatatkan surplus sebesar 4,99 miliar Dollar Amerika. Surplus neraca perdagangan yang sudah berlangsung 29 kali berturut-turut sejak Mei 2020, dinyatakan sebagai hal yang menolong atau dapat menahan rupiah saat ini.
“PDB (Produk Domestik Bruto) di Kuartal II-2022 masih kuat 5,44 persen, eksternal balance masih positif masih sangat kuat. Juga PMI yang masih ekspansif,” ucapnya.
Peningkatan produksi dan ekspansi permintaan domestik baru mendorong naiknya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia di bulan September 2022. PMI Manufaktur di bulan tersebut tercatat sebesar 53,7, atau naik dari 51,7 di bulan Agustus lalu.
“Menurut saya, ini adalah salah satu indikator yang bisa kita lihat untuk daya tahan rupiah,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa