KedaiPena.Com – Bank Indonesia (BI) berencana menerapkan penggunaan satu kartu atau uang elektronik (e-money) untuk pembayaran semua moda transportasi, termasuk parkir dan jalan berbayar.
“Kalau dulu satu moda transportasi hanya bisa melayani empat uang elektronik, kartunya beda-beda, sekarang semua bisa satu kartu,” ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo, Rabu (6/9).
Untuk mewujudkannya, kartu harus berbasis teknologi Secure Acces Module (SAM) multiapplet.
Nantinya, pelaksanaan integrasi pembayaran itu akan dimulai dari wilayah Jabodetabek dahulu, karena dianggap cerminan moda transportasi yang beragam.
“Komitmen integrasi ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi layanan publik melalui penerapan pembayaran secara non-tunai,” ujarnya.
“Selain itu, ini menjadi sangat penting, mengingat besarnya tuntutan akan layanan pembayaran yang semakin aman, lancar, dan efisien, seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi,” imbuh Agus.
Untuk mendorong pelaksanaan integrasi oleh seluruh pihak terkait, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BI, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Lalu, kesepakatan bersama antara BPTJ dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan seluruh operator pengelola moda transportasi yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.
Moda transportasi tersebut adalah Perum Damri, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), serta PT KAI Commuter Jabodetabek.
Kemudian, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, dan PT Railink.
“Ini satu langkah maju dari gerakan nasional non-tunai yang semula dimulai di bansos, elektronifikasi jalan tol, dan sekarang masuk di transportasi,” pungkas Agus.