KedaiPena.Com – Tensi politik di Pilkada Tapteng 2017 kian memanas. Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang diketahui menghadiri pertemuan yang digelar Pemkab Tapteng terkait DPT, Kamis (1/12) lalu terus menuai protes.
Kali ini protes dari pasangan calon Buyung Sitompul-Binsar Saruksuk (BESAR). Melalui Bidang Humas, Ali Akbar Zega, kehadiran Bakhtiar dalam pertemuan itu disebut sebagai sebuah kecerobohan Pemerintah Kabupaten.
“Pj Bupati (Bukit Tambunan-red) jangan ‘membakar’ amarah, sehingga kekondisifan politik Tapteng saat ini dapat berubah menjadi kisruh, akibat bangkitnya amarah dari masyarakat pendukung paslon lain,†kata Zega dalam siaran pers yang diterima KedaiPena.Com, Senin (5/12)
Menurut Ali, apa yang dilakukan Pemkab Tapteng dengan mengundang Bakhtiar sebagai Ketua DPRD tidaklah tepat. Pasalnya, Plt Ketua DPRD Tapteng sudah dijabat oleh Darma Bhakti Marbun.
“Kalau pun dia (Bakhtiar-red) masih Ketua DPRD Tapteng, seharusnya Pemkab tidak mengundang Bakhtiar karena beliau adalah Calon Bupati. Kemudian, harusnya Bakhtiar sadar dan tahu diri. Dimana, selain sadar sudah diganti dari posisi Ketua DPRD Tapteng, tapi tahu diri juga dong kalau anda itu calon Bupati, kok ikut pembahasan yang bukan ranah anda. Begini lah kalau tidak tahu menempatkan posisi, semuanya main geruduk saja,†kata Ali.
Ali menambahkan, meski rapat tersebut bukan merupakan rapat pengambil keputusan, namun secara etika, Bakhtiar sudah menunjukkan adanya indikasi intervensi dalam setiap tahapan di Pilkada Tapteng, dan faktor kedekatan dengan Pj. Bupati Tapteng, adalah faktor penguatan keberpihakan Pemerintah terhadap salah satu kandidat Paslon di Pilkada Tapteng 2017 mendatang.
“Bakhtiar jangan berlagak sok  menantang untuk dilaporkan, itu nanti semakin menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya, yaitu arogan. Satu hal yang perlu Bakhtiar ingat, rapat apa pun itu, asal menyangkut dengan tahapan Pilkada Tapteng, jika tidak diundang secara resmi oleh penyelenggara dan Pemerintah, Paslon tidak boleh hadir, itulah bentuk fairplay dari Pilkada Tapteng ini. Bakhtiar jangan bersembunyi dalam jabatan Ketua DPRD nya, untuk memuluskan permainan ‘busuk’ yang dia peragakan dalam Pilkada Tapteng. Tolong hargai 3 Paslon lain yang menghargai kekondusifan,†urainya.
Soal hak memilih masyarakat yang masih belum jelas karena peraturan e-KTP, Ali meminta Bakhtiar untuk tidak terlalu jauh mengurusinya. Menurut Ali, pengawalan hak memilih masyarakat dapat dilakukan dari luar, misalnya menggiring masyarakat untuk melakukan perekaman e-KTP.
Lebih jauh Ali menuturkan, Pj. Bupati Tapteng, Bukti Tambunan, diminta tidak menjadikan Pilkada Tapteng yang sudah berjalan damai berubah menjadi amarah publik. Pj. Bupati, timpal Ali, sangat diharapkan untuk menjaga situasi politik.
“Kalau Pj Bupati Tapteng masih menganggap Bakhtiar sebagai Ketua DPRD, setidaknya Bukit Tambunan memandang Bakhtiar itu sebagai calon Bupati Tapteng, yang kehadirannya mempengaruhi pandangan publik terhadap netralitas pemerintah daerah. Apalagi, informasi yang berkembang di lapangan jika Pemkab Tapteng dibawah kepemimpinan Bukit Tambunan dinilai ada berpihak kepada salah satu kandidat yang ikut dalam kontestasi politik Tapteng, dan ini semakin menguatkan informasi tersebut,†bebernya.
Ali berharap, Pemkab Tapteng tidak terlibat politik praktis dalam Pilkada Tapteng, dan selalu menjaga netralitasnya sebagai ASN. Sehingga, penyelenggaraan Pilkada Tapteng dapat menjadi contoh pilkada yang fairplay.
“Dan saya tegaskan kembali, jika nanti kita temukan bukti keterlibatan pejabat Tapteng, khususnya ASN, dalam berpolitik praktis dan mendukung salah satu kandidat, maka upaya hukum akan kita tempuh, salah satunya meminta sanksi tegas yaitu pemecatan diberikan kepada ASN yang terlibat. Dan menurut analisa saya, ASN yang memiliki jabatan berpengaruh seperti, Pj. Bupati, Sekda, SKPD, Camat, dan Lurah serta perangkat Desa lainnya yaitu Kepala Desa dan Kepling, sering terlibat dalam memobilisasi massa mendukung Paslon tertentu, akan menjadi perhatian khusus, apalagi setelah kejadian ini. Dan saya pastikan laporan akan dilayangkan,†tukasnya.
Laporan: Dom