KedaiPena.Com – Selain terkenal dengan keanekaragaman budaya dan hasil tani, Kampung Adat Baduy ternyata juga menyimpan sejumlah tempat menarik serta ikonik.
Salah satu yang menyita perhatian ialah keberadaan jembatan dengan tumpukan akar pohon karet. Jembatan tersebut berada di atas aliran sungai Cisemet.
Keberadaan Jembatan Akar tersebut juga menyambungkan dua desa di Baduy Luar yakni Panyelarangan dan Nungkulan. Untuk menuju Jembatan Akar ini para wisatawan bisa melalui Desa Cijahe.
Jali salah satu warga Baduy Dalam yang ditemui oleh KedaiPena.Com mengungkapkan bahwa umur jembatan ini berusia sekitar 100 tahun.
“Jembatan akar sudah 100 tahun usianya. Menyambungkan dua desa yakni Nungkulan dengan Penyalerangan,” ujar Jali, beberapa waktu lalu.
Jembatan Akar ini sendiri hanya cukup untuk satu orang. Meskipun terlihat ringkih namun Jembatan Akar ini sangat kuat untuk menampung beban wisatawan dengan barang bawaannya.
Untuk menuju Jembatan Akar ini diperlukan waktu sekitar dua jam dengan tracking dari terminal Ciboleger. Meski demikian, jembatan ini bisa dilalui dengan ojek.
Jalan menuju Jembatan Akar ini merupakan rute ketika ingin kembali dari Baduy Dalam perjalanan menuju Ciboleger atau sebaliknya.
“Sekitar dua jam untuk menuju Baduy Dalam ke Ciboleger atau sebaliknya,” ungkap Jali.
Baduy Dalam sendiri punya tiga kampung adat, yaitu Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Nama desanya Kanekes di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ada dua rute aksesnya yaitu Ciboleger dan Cijahe.
Yang menarik, di bawah Jembatan Akar ini kalian para wisatawan dapat rehat melemaskan kaki. Selain itu, pengunjung bisa menikmati jembatan keren itu dari bawah atau tepi sungai Cisemet.
Jembatan Akar ini juga menjadi pilihan untuk wisatawan berswafoto lantaran memiliki bentuk yang menarik serta unik dengan tumpukan akar.
Laporan: Muhammad Hafidh