KedaiPena.Com – Pengurus Pusat GMKI, PP PMKRI, dan Presidium GMNI menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj di ruang kerjanya Lt. 3 Gedung PBNU, belum lama ini.
Dalam pertemuan tersebut, para pimpinan organisasi mahasiswa tersebut menyampaikan komitmennya untuk menjaga keutuhan nusantara.
Sekretaris Umum PP GMKI, Alan Christian Singkali menyampaikan keinginan untuk mengundang KH Said Aqil Siradj pada kegiatan Global Christian Youth Conference di Manado, April mendatang. Kegiatan ini, menurut Alan adalah salah satu event terdekat bagi khususnya GMKI dalam menjaga keberagaman.
“Kehadiran KH Said Aqil Siradj nanti di Manado akan memberi efek positif yang akan meng-inspiring tidak hanya pemuda Indonesia tapi juga dari negara lain, dari situlah Islam Nusantara akan diperkenalkan ke seluruh dunia,” kata Alan.
Menurut dia, kegiatan ini akan dihadiri puluhan delegasi SCM (student christian movement) dari berbagai negara. Hal ini sejalan dengan antusiasme pemuda-pemuda global untuk belajar kerukunan di Indonesia.
“GMKI terus berkomitmen untuk merawat kebangsaan bersama elemen-elemen lain yang se-ide dan gagasan. Selain akan berbicara di depan mahasiswa kristen se-dunia, beliau akan didapuk juga berbicara di depan 1000an mahasiswa teologi di Universitas Kristen Indonesia Tomohon,” pungkasnya.
Di penghujung tahun lalu juga, tambah Alan, GMKI juga mengajak United Churches of Canada yang merupakan gereja terbesar di Kanada, untuk bertandang ke PBNU.
Ketua Presidium GMNI, Crisman Damanik menekankan, berdirinya bangsa Indonesia adalah buah dari keberagaman. Karena itu, Indonesia juga harus dipertahankan dengan keberagaman.
“Bangsa ini didirikan dari berbagai keanekaragaman, sudah seharusnya dan sepantasnya keanekaragaman itu menjadi kekayaan kita dalam membangun negara bangsa ini,” katanya
Sementara itu, kepada para pengurus organisasi Cipayung, Said Aqil Siradj menyampaikan bahwa NU telah bekerja keras untuk menjaga Indonesia dengan konsensus-konsensus para pendirinya.
“Islam di Indonesia adalah Islam berbudaya. Islam yang dibangun diatas fundamen kebudayaan Nusantara”, ujarnya.
Ia menuturkan, dirinya ikut melarang kader NU untuk ikut demo beberapa waktu lalu agar komitmen kebangsaan tetap terjaga.
Menurut dia lagi, apa yang sudah dimulai harus dilanjutkan oleh pemuda mahasiswa, kelompok menengah terdidik (happy selected few).
“Orang-orang Timur Tengah sekarang datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana Indonesia merawat keragaman dalam suasana rukun dan damai,” kata Said.
Laporan: Dom