
KedaiPena.Com – Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Gedung MPR RI, Senayan, Selasa (8/5/2018). Ia menjelaskan, pertemuan ini bukanlah untuk membahas koalisi.
“Saya datang ke sini dalam kapasitas sebagai rakyat. Saya menyampaikan aspirasi tentang perkembangan yang ada,” imbuh Gatot.
Ia mengatakan, bahwa penyelenggaraan pilpres 2019 nanti harus bisa menjadi ajang adu konsep dan gagasan yang baik. Adu konsep dan gagasan diperlukan untuk menciptakan kondisi negara yang damai
“Jadi kalau semua menyatukan hati. Saya kira kita bisa adu konsep yang baik jangan senggol- senggolan,” ujar Gatot.
Tidak hanya itu, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini juga menjelaskan, jika Indonesia terpecah belah maka potensi ibu pertiwi untuk menjadi bangsa yang besar akan semakin jauh.
“Tapi kalau kita hidup damai kita bisa jadi bangsa besar. Jangan lupa bahwa Indonesia merupakan bangsa teroptimis nomor dua,” imbuh Gatot.
Laporan: Muhammad Hafidh